Profile Management Strategy

Paulus Sutisna, Sebut Diri "Pembantu" DBS

Paulus Sutisna, Sebut Diri "Pembantu" DBS

Kiprah Paulus Sutisna sebagai seorang bankir profesional tidak perlu dipertanyakan. Pria berusia 50 tahun tersebut sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun menduduki berbagai fungsi di industri perbankan mulai dari level bawah hingga menjadi orang nomor satu di bank asal Singapura itu. Ia pernah bekerja di berbagai institusi perbamkan, seperti Citibank, HSBC dan terakhir di DBS Indonesia sebagai direktur utama sejak awal tahun 2015.

Meski sebagian besar kariernya berkaitan dengan layanan pelanggan, baik di corporate banking dan transaction banking, ia juga memiliki keahlian terkait fungsi manajemen kredit dan risiko. Citibank bisa dibilang tempat paling lama ia menimba ilmu. Hampir dua dekade lamanya ia berkarir di Citibank, mulai dari jabatan Management Associate, hingga menjadi Director, multinational group head, Citibank Jakarta.

Awalnya ia tidak menyangka akan berkecimpung di industri perbankan. Maklum latar belakang pendidikannya bukan dari jurusan Financial, melainkan Teknologi. Namun ia percaya bahwa dengan usaha keras, tidak ada halangan bagi seseorang untuk berprestasi. Setiap tantangan akan mudah ditaklukan ketika orang tersebut mau belajar. Beruntunglah ketika itu Citibank punya traning yang baik untuk para karyawannya, di sana ia banyak belajar pengalaman-pengalaman baru. “Saya tidak pernah berpikir (akan) menjadi dirut. Tapi dalam bekerja saya selalu berusaha memberikan yang terbaik,” ujarnya ketika berbincang dengan SWA Online.

Meski sudah berada di posisi atas, tapi secara kepribadian bisa dikatakan Paulus berjiwa rendah hati. Tak main-main, dalam sebuah acara yang dihelat DBS belakangan hari ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menyebut Paulus sebagai CEO yang sangat down to earth. Rizal menyebut Paulus merupakan pribadi yang suka merendah diri dengan memperkenalkan diri sebagai “pembantu” di DBS.

rsz_1management-committee-paulus-sutisna

Dalam sebuah acara Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan DBS di SDN IV Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pria lulusan University of Technology Sydney, Australia bahkan tidak segan-segan membaur dengan para karyawan untuk melakukan aktivitas renovasi sekolah. Tak hanya memberikan sambutan, ia juga turun langsung membantu proses pengecatan hingga bersih-bersih sekolah sambil asik berinteraksi dengan para karyawan.

Kepada SWA Online yang mewancarainya usai acara, Paulus mengatakan, tak banyak perubahan signifikan yang ia lakukan dari segi organisasi di DBS. Ia hanya meningkatkan pola kerja sama antar tim agar tercipta lingkungan kerja yang lebih dinamis. Ia percaya bahwa aset bank terbesar terletak pada sumber daya manusianya. Sumber daya yang telah diseleksi dengan ketat ini, menurut dia, harus diimbangi dengan pola komunikasi yang baik. “Saya lebih perkental teamwork. Misalnya tadinya BOD (Board of Director) sebulan sekali ketemu, tapi saya buat seminggu sekali. Makin banyak kita ketemu, bisa saling bicara, masalah dan peluang bisa didiskusikan bersama,” ujarnya.

Adapun dari segi bisnis dalam jangka panjang ia menargetkan penataan kembali (re-profiling) portofolio DBS. Saat ini kredit di DBS paling banyak disalurkan di corporate banking, atau sekitar 80%. “Ke depan kita tidak mau bergantung corporate banking, jangka panjang saya ingin 1/3 consumer banking, 1/3 small and medium enterprises (UKM) dan corporate banking 1/3,” ujarnya.

Musababnya ia melihat bahwa ke depan ritel dan UKM akan mendominasi pertumbuhan. Maka itu DBS tidak mau kehilangan peluang di dua segmen tersebut. Beberapa strategi pun tengah disiapkan. Salah satunya ia lah mempersingkat tahapan-tahapan kepada para nasabah. “Bukan berarti korporasi tidak akan dikembangkan, Tapi growth di dua itu akan lebih cepat,” ujarnya. (EVA)

Profil

Nama: Paulus Irwan Sutisna

Bandung, April 27, 1964

Education

1985-1988: University of Technology Sydney, Australia

1984: St. George Technical College, Sydney

1980-1983: St. Aloysius High School, Bandung

Karir di Bank HSBC Indononesia

2011-2014 Head of Client Management of Global Banking dan

sebagai Co-Head of Cash Management di HSBC Indonesia

Karir di Citibank

2005-2011: Director, multinational group head, Citibank Jakarta

2003-2005: Director, GRB/FI group head, Citibank Jakarta

2002–2003: GTS group head, Citibank Jakarta

1999-2001: Senior relationship manager, Citibank Amsterdam

1998-1999 : Business unit head for top tier local corporations and multinational companies, Citibank Jakarta

1994-1997: Business unit head for multinational companies, Citibank Jakarta

1991-1993: Relationship manager, Citibank Jakarta

1991-1991: Risk manager, Citibank Jakarta

1989-1991: Deputy head of credit administration, Citibank Jakarta

1989-1989: Management associate, Citibank Jakarta


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved