Management Strategy

Pelindo IV Layani Pengapalan Langsung ke Korea dan Jepang

Pelindo IV Layani Pengapalan Langsung ke Korea dan Jepang

Mulai 1 Januari 2016, PT Pelindo IV menambah jumlah dua pelayanan direct call (pengapalan langsung ke negara tujuan ekspor/impor) Korea dan Jepang. Sebelumnya Pelindo IV hanya memiliki pelayan direct call untuk tujuan Xiamen dan Hong Kong.

Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung, menyatakan penambahan direct call tersebut dilakukan mengingat sebagian besar cargo ekspor Indonesia Timur memiliki tujuan ke China, Korea dan Jepang.

Adanya direct call diharapkan akan memberikan efisiensi bagi para pelaku usaha. Semua cargo ekspor/ impor dari Indonesia Timur yang sebelumnya dilakukan melalui Jakarta/Surabaya via Singapore atau Tanjung Pelepas, kini dapat langsung dari Makassar ke negara tujuan Hong Kong, Korea dan Jepang tanpa double handling. . “Penambahan rute ini diharapkan nmampu meningkatkan ekspor Indonesia Timur ke China, Korea dan Jepang yang merupakan negara dengan tingkat ekonomi terbesar di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

(Foto: IST)

(Foto: IST)

Selain membuka direct call baru, Pelindo IV saat ini sedang memberlakuan uji coba multiport tariff (Tarif kepelabuhanan berdasarkan efisiensi perhitungan cost di beberapa pelabuhan), per 1 Januari 2016. Uji coba ini yang telah dilakukan selama empat hari ini diklaim berjalan lancar dan belum menemui kendala berarti.

Multiport tariff dimaksudkan untuk mengurangi biaya logistik yang ada di masing-masing pelabuhan pengumpul di lingkungan PT Pelindo IV dengan tujuan ekspor melalui pelabuhan Makassar. Hal ini setara dengan pengurangan 20 % sampai 30 % tarif yang berlaku sekarang. Meliputi biaya tambat, dermaga dan stevedoring, di luar (tidak termasuk) biaya buruh yang merupakan faktor di luar Pelindo 4.

Saat ini Pelindo IV mengelola 24 pelabuhan meliputi pelabuhan Makassar, Bitung, Kendari, Gorontalo, Sorong, Biak, Papua, Merauke, Jayapura, Nunukan, Samarinda, Samarinda, Balikpapan, Pantoloan, Ambon dan lain-lain.

Pelindo IV membutuhkan investasi sekitar Rp20 triliun hingga 2018 untuk mengembangkan infrastruktur dan fasilitas layanan di wilayah operasional perusahaan itu. Investasi terbesar akan dialokasikan untuk pembiayaan pengembangan proyek Makassar New Port (MNP) dengan tahap pertama sebesar Rp1,8 triliun berupa pembangunan dermaga sepanjang 320 meter yang diproyeksikan seluruhnya rampung pada 2018. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved