Management Strategy

Pemangkasan Suku Bunga China Beri Sentimen Positif ke Rupiah

Pemangkasan Suku Bunga China Beri Sentimen Positif ke Rupiah

Pemotongan suku bunga oleh bank sentral Cina pada 26 Agustus 2015 nampaknya telah meredam kepanikan di pasar Asia. Ini menjadi sinyal pelemahan yang berpotensi menekan laju pertumbuhan ekonomi negara dari mitra dagang China. “Mayoritas mata uang negara-negara ASEAN termasuk Rupiah menjadi agak stabil dengan adanya pemotongan suku bunga tersebut. Rupiah bahkan terlihat mengalami sedikit pemulihan yakni level rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turun ke level 13990.42 pada 27 Agustus dari 14256.48 di hari sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya perbaikan sentimen terhadap Indonesia,” ujar Jameel Ahmad, Kepala Analis Pasar ForexTime (FXTM) dalam rilisnya, Senin (14/9/2015).

Dengan demikian, pelaku pasar mengamati fundamental ekonomi Indonesia menjadi mata uang tersebut. Pengamatan lebih dekat terhadap situasi makro ekonomi Indonesia memperlihatkan tingkat PDB yang terus menurun, dari 6,2% di tahun 2010 ke 5% pada 2014 dan 4,7% di semester pertama 2015. Rencana pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang menyasar sektor manufaktur memulihkan kondisi perekonomian Indonesia.

Jameel Ahmad, Kepala Analis Pasar ForexTime. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Jameel Ahmad, Kepala Analis Pasar ForexTime. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Faktor fundamental lainnya juga turut membayangi, misalnya lapangan kerja yang bertumbuh hanya 12,6%, lebih lambat dari ekspektasi yang diharapkan pelaku pasar. Laju inflasi di 7,2% atau lebih tinggi daripada ekspektasi. Namun yang menjadi kunci perlemahan adalah sektor manufaktur. Pertumbuhan manufaktur hingga akhir tahun ini diharapkan tumbuh sebesar 6,1%.Sektor manufaktur dipandang sebagai kekuatan baru dalam perekonomian Indonesia, yang dapat mengimbangi potensi tekanan dan penurunan perekonomian akibat jatuhnya harga-harga komoditas. Bank Dunia berpendapat bahwa Indonesia dapat menciptakan jutaan lapangan pekerjaan di sektor tersebut dengan membidik pasar regional yang lebih luas cakupannya.

Menurut World Bank, Indonesia pada 2020 berpotensi menciptakan 2,5 juta lapangan kerja. Data ekonomi lokal dan regional di kuartal IV tahun ini dinanti-nantikan pelaku usaha bisa memberikan arah bagi perekonomian nasional. Kini, paket stimulus sudah diumumkan dan keseimbangan perekonomian sangat dinantikan realisasinya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian melansir pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada triwulan II tahun 2015 sebesar 5,27%, naik dari kuartal sebelumnya di tahun ini sebanyak 5,21%. Hingga triwulan II, nilai total investasi mencapai US$ 5,07 miliar. Capaian itu tumbuh 14,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 4,43 miliar. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved