Management

Pemerintah Janjikan Insentif untuk Industri Mebel

Pemerintah Janjikan Insentif untuk Industri Mebel

Industri furniture dan kerajinan Indonesia membutuhkan uluran tangan dari pemerintah. Presiden Joko Widodo menyambut positif dan berjanji mengerahkan segala upaya untuk menumbuhkembangkan industri ini. Pemerintah mendukung sepenuhnya pertumbuhan industri ini, terutama yang berorientasi ekspor.

“Pemerintah akan mencarikan solusi, termasuk tentang pemberian insentif bagi industri. Yakinlah bahwa pemerintah mendukung penuh setiap hal yang berkaitan dengan produksi, produktivitas, dan ekspor,” ujar Jokowi saat membuka International Furniture Expo (IFEX) 2017.

Pameran mebel dan kerajinan B2B (business to business) terbesar di Indonesia dan kawasan regional ini akan berlangsung hingga 14 Maret mendatang di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta. Event ini diharapkan mampu mendongkrak nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia.

Pameran yang merupakan hasil kerjasama Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dengan Dyandra Promosindo, serta didukung oleh empat kementerian yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Kementerian Pariwisata.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, Kementerian Perindustrian bersama dengan Kementerian Keuangan sedang membahas pemberian insentif bagi industri padat karya berorientasi ekspor berupa potongan PPh yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk ekspansi usaha sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja.Ia juga menyatakan untuk mendukung industri furnitur, pemerintah akan membangun Politeknik Furnitur di Semarang pada tahun ini dan direncanakan selesai pada tahun 2018.

Ketua Umum HIMKI, Soenoto, menambahkan industri mebel dan kerajinan memiliki nilai strategis secara ekonomi maupun politis. Ia menghimbau seluruh instansi pemerintah untuk memberi contoh dan menggunakan produk mebel Indonesia. “Kita memiliki produk mebel dari kelas A sampai Z dengan kualitas yang tak kalah dengan produk impor. Jadi kita tidak perlu mengkonsumsi produk luar kalau memang bisa menggunakan produk dalam negeri,” ujar dia.

HIMKI berharap bisa melakukan komunikasi dengan berbagai kementerian yang ada untuk mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi industri. Ia meyakini apabila terjadi pertemuan yang menghasilkan solusi, bagi industri, target untuk meraih nilai ekspor sebesar US$5 miliar dalam 3 tahun ke depan bisa dicapai. Penyelenggaraan pameran IFEX juga menjadi salah satu jalan untuk menaikkan nilai ekpor dan transaksi industri mebel dan kerajinan Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved