Management Strategy

Pendapatan Premi Astra Buana Stagnan

Pendapatan Premi Astra Buana Stagnan

Industri otomotif turun lebih dari 20% sepanjang semester I-2015. Hal ini berdampak pada bisnis asuransi kerugian, terutama kendaraan bermotor yang merupakan bisnis utama PT Asuransi Astra Buana. Dari rilis resmi Astra International Tbk, Asuransi Astra Buana mencatat kenaikan laba bersih berkat peningkatan kontribusi dari keuntungan investasi.

“Untuk laba, kami masih dalam kondisi peningkatan yang cukup bagus karena indeks investasi kami juga cukup bagus,” kata Santosa, Direktur Utama Asuransi Astra.

Direktur Utama PT Asuransi Astra Buana, Santosa

Direktur Utama PT Asuransi Astra Buana, Santosa

Dia memerkirakan pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor cenderung stagnan melihat industri otomotif yang masih lesu. Jika terjadi penurunan di Astra Buana, nilainya tidak terlalu besar karena ada kenaikan tipis di segmen komersial dan kesehatan.

“Semua tergantung pada kondisi pasar di semester kedua. Kalau di profit, tergantung kinerja investasi. Outputnya agak berat. Komposisi kami 70% ada di fixed income, 15% investasi ada pada saham,” kata dia.

Santosa menjelaskan, persaingan di asuransi kerugian saat ini juga masih ketat. Itulah kenapa perseroan baru-baru ini meluncurkan aplikasi Garda Mobile Otocare. Hal itu dipicu meningkatnya penggunaan smartphone di Indonesia.

“Kami juga mendirikan Garda Siaga dengan Emergency Medical Assistant agar lebih dekat dengan pelanggan. Ada juga Garda Akses. Untuk (Garda) Mobile Otocare, kami menyiapkan selama 2 tahun,” ujarnya.

Ia menambahkan, Garda Oto masi menjadi pemimpin pasar di asuransi kendaraan bermotor dengan market share 16-18%. Ke depan, ia berharap tagline “Peace of Mind” bisa semakin mengangkat merek Garda Oto.

“Kami tak hanya asal bicara. Layanan mencakup semuanya. Mau ban mogok, kecelakaan, kena banjir, semuanya dicover. Kami berupaya meningkatkan kualitas layanan agar ada value yang dirasakan pelanggan,” katanya.

Untuk mendukung aktivitas pemasaran Word of Mouth (WOM), lanjut Santosa, perseroan rajin berinteraksi dengan konsumen di media sosial. Upaya ini juga dilakukan dengan menggandeng banyak komunitas saat meluncurkan satu produk.

“Produk kami bisa lebih dipercaya karena yang mempromosikan adalah orang terdekat dari konsumen kami. Kami berusaha membuat konsumen dan yang bukan konsumen Garda Oto jatuh cinta dulu pada produk kami,” katanya. (Reportase: Rizky Chandra Septania)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved