Management Strategy

Pengusaha Nasional Bersinergi Menyongsong Perdagangan Bebas

Pengusaha Nasional Bersinergi Menyongsong Perdagangan Bebas

Pengusaha nasional yang tergabung dalam Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) didorong untuk meningkatkan daya saingnya guna menghadapi era perdagangan bebas Asia Tenggara tahun 2016. Pengusaha nasional bertekad untuk memainkan perannya sebagai pintu gerbang investasi serta menjembatani kerjasama serta bersinergi dengan pengusahan nasional dan organisasi lainnya.

Bayu Priawan Djokosoetono, Ketua Japnas, mengatakan semuanya itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing para pengusaha nasional di era perdagangan pasar bebas, meningkatkan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja. Japnas pun menghelat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I guna memformulasikan program kerja yang terkait dengan kiprah pengusaha nasional dalam perekonomian Indonesia. Acara tersebut akan dihadiri oleh perwakilan dari 15 provinsi dan dibuka oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, di Jakarta, pada Kamis (29/10/2015).

Suasana Raker I Japnas. (Foto : Dok Japnas).

Suasana Raker I Japnas di Jakarta, Kamis (29/10). (Foto : Dok Japnas).

Pada Raker Japnas ini, Bayu menegaskan Japnas adalah perkumpulan para pengusaha yang berada di berbagai jenis bidang. “Tujuan JAPNAS cukup sederhana, yakni bersinergi dan bagaimana upaya kita bisa memajukan industri dan produksi di Tanah Air,” ucap Bayu dalam keterangan tertulisnya. Lebih lanjut, dia menekankan Japnas merupakan perkumpulan pengusaha yang ingin memberikan aksi nyata bagi pengembangan usaha anggota-anggotanya dan menjadi unit bisnis dan gerbang informasi investasi domestik dan luar negeri. “Setiap anggota bisa bersinergi dalam berbisnis dengan anggota lainnya, kami berharap hal ini menjadi gerbang untuk membagi peluang usaha untuk anggota, investasi serta untuk kepentingan khalayak umum,” ucapnya.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 mencapai Rp 400 triliun, atau naik 16,7% apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut, realiasi penanaman modan dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 47,8 triliun, meningkat 14,9%. Sedangkan, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 92,5 triliun atau tumbuh 18,1%. Jika diakumulasikan, realisasi investasi Januari-September di tahun ini mencapai 77% dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp 519,5 triliun dan berkontribusi menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja.

Guna menarik lebih banyak investor, kini Badan Penanaman Modal (BKPM) telah mengeluarkan aplikasi yang dapat mempermudah layanan izin inestasi dalam waktu 3 jam. BKPM telah menyiapkan pendamping investor atau priority investment officer yang membantu pengurusan investor. Targetnya adalah para investor yang rencana investasinya di atas Rp 100 miliar atau memiliki 1.000 tenaga kerja.

Tugas para pendamping investor ini antara lain membantu investor dalam mengurus dan membantu mendapatkan izin investasi, akta pendirian, NPWP, serta surat booking tanah. Sebelumnya, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal, Lestari Indah, mengatakan BKPM telah menyiapkan dua pendamping investor. Mereka bertugas untuk mendampingi dalam pengurusan pelayanan investasi 3 jam.”Jadi kami siapkan dua priority investment officer, namun dapat ditambah sesuai kebutuhan,” ujarnya. Apabila investor yang datang ternyata lebih dari yang diperkirakan, maka BKPM akan mendatangkan bantuan investment officer dari back office.

Untuk menyongsong dunia usaha dan iklim investasi di masa yang akan datang, Japnas memperkuat organisasinya lantaran berencana mengukukuhkan struktur pengurus, rapat kerja bidang utama dan diskusi publik. Dalam pengukuhan pengurus baru, Japnas juga akan melantik enam wakil ketua bidang utama. Mereka akan bertugas dalam bidang organisasi keanggotan dan hukum, pengembangan jaringan, pengembangan keuangan pasar modal, pengembangan Industri, pengembangan perdagangan dan pengembangan bina teritorial. Japnas mempersiapkan anggotanya untuk memperluas jaringan bisnis di 23 kota serta berpartisipasi aktif dalam rencana pemerintah membangun tol laut berupa pembangunan elabuhan di 23 kota. Realisasi pembangunan infrastruktur akan menggairahkan iklim usaha.

Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi Bayu beserta pengusaha lainnya yang tergabun di Japnas. “Tidak ada keraguan, kami semua siap mendukung JAPNAS. Kunci kemajuan suatu bangsa, tentu tidak lepas dari peran para pengusahanya,” ujar Zulkifli. Dia menyatakan kunci keberhasilan sejumlah negara di belahan Asia, khususnya Asia Tenggara, berangkat dari perjuangan para pengusaha lokal di negara-negara tersebut. “Saya baru saja berkunjung ke Vietnam. Lalu bertemu juga dengan pengusaha-pengusaha Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan Singapura. Mereka maju karena pengusahanya,” katanya. “Kekayaan yang dimiliki suatu bangsa seperti Indonesia ini, tidak akan membuat suatu bangsa maju kalau para pengusahanya tidak berkembang,” Zulkifli menambahkan. (***)

Reportase : Arie Liliyah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved