Lembaga perating internasional, Standard & Poor’s (S&P) memangkas peringkat utang Yunani yang sudah di tingkat “sampah” ke “selective default”. Peringkat ini menyusul keputusan negara itu yang melancarkan operasi pembelian kembali (buy back) utang dengan diskon besar.

S&P menilai, langkah yang diambil Yunani akan mempersulit restrukturisasi utang. “Buy back dengan potongan besar artinya investor akan menerima nilai kurang dari yang dijanjikan sekuritas aslinya. Kami percaya tawaran itu menyulitkan, bukan murni oportunistik,” tulis pernyataan S&P, seperti diberitakan AFP.

Untuk alasan yang sama, S&P memutuskan Yunani dalam default (gagal bayar) pada 20 penerbitan obligasi tertentu termasuk dalam pembelian kembali, walaupun investor secara teknikal mungkin menerima tawaran itu dengan sukarela.

S&P mengatakan, peringkat utang negara itu kemungkinan akan kembali ke CCC ketika program pembelian kembali utang berakhir sekitar 17 Desember, menyelesaikan pertanyaan yang diajukan oleh pembelian kembali utang dan berpotensi menurunkan beban utang Yunani.

“Setiap potensi kenaikan peringkat ke kategori CCC akan mencerminkan faktor-faktor antara lain, pandangan kami tentang penghapusan utang yang sedang disampaikan melalui pembelian kembali dan kontribusinya untuk menempatkan keuangan publik pada pijakan yang berkelanjutan,” tulis S&P.

Pada awal pekan lalu, Yunani memulai operasi untuk membeli kembali utangnya pada harga diskon, dengan tujuan menurunkan biaya bunga. Langkah ini merupakan bagian dari pengemasan ulang rencana penyelamatan untuk mencegah kebangkrutan sebelum akhir tahun.

Lembaga utang nasional PDMA menawarkan untuk membeli kembali obligasi Yunani dari investor swasta secara sukarela, tapi ada ketidakpastian mengenai apakah investor akan menerima persyaratan tersebut. Buyback adalah sebuah persyaratan bagi Yunani untuk menerima angsuran terbaru dari dana talangan Uni Eropa-IMF. (AFP/Lila Intana)