Management zkumparan

Pertamina Gandeng Ruangguru Bangun Diklat Mobile Untuk Korporasi

Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengungkapkan, pihaknya kini berinovasi untuk memindahkan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya ke aplikasi mobile Ruangkerja yang bekerja sama dengan Ruangguru.

“Tahun ini kami memang fokus transformasi menjadi digital learning organization,” ujar Nicke dalam konferensi pers yang dilaksanakan di sela acara Konferensi Internasional bertajuk “Learning Innovation Summit 2018” di Jakarta.

Menurut Nicke, transformasi tersebut didorong oleh beberapa hal. Pertama, lebih dari 70% karyawan di Grup Pertamina adalah kelompok generasi langgas yang sangat digital minded. Sehingga akan lebih pas jika perusahaan memanfaatkan teknologi digital untuk pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi. Kedua, sebanyak 65 ribu karyawan Grup Pertamina tersebar di seluruh Indonesia dan di beberapa negara di dunia, tentu akan lebih efisien jika program pendidikan dan pelatihannya menggunakan aplikasi tersebut. Ketiga, perusahaan juga mendapat benefit, yakni efisiensi karena mengurangi biaya dan waktu. “Kami melihat Ruanguru bisa membantu kami untuk memberikan solusi yang tepat,” ujar Nicke.

Sementara itu, Co-Founder dan CEO Ruangguru, Adamas Belva Devara, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kecepatan Pertamina untuk mengadopsi inovasi, “Di antara sekian banyak korporasi yang kami tawarkan kerja sama ini, Pertamina adalah yang pertama dan cepat untuk mengadopsinya,” jelas Belva.

Nantinya, karyawan Pertamina akan menggunakan platform Ruangkerja yang dikembangkan oleh Ruangguru. Mereka akan bisa mengakses modul pelatihan yang disusun menggunakan pendekatan journey based learning dan micro learning. Platform ini juga dilengkapi dengan fasilitas chat yang memungkinkan tutor dan pekerja melakukan interaksi secara langsung. Untuk setiap modul yang berhasil dikuasai secara baik, peserta akan diapresiasi dengan Sertifikasi Kompetensi yang diakui oleh perusahaan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara yang turut hadir juga mendukung inovasi mobile learning ini. Menurut Rudiantara ini akan menajdi solusi yang tepat bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dalam ranking Global Human Index. Ia juga menjelaskan, pihaknya akan mempercepat pembangunan broadband di wilayah Indonesia Timur dan Tengah agar akses internet semakin merata. Selain itu, di awal 2022 nanti juga akan diorbitkan satelit untuk memeratakan akses internet di Indonesia. “Saat ini dari 216 ribu sekolah di Indonesia, masih ada 80 ribu yang belum memiliki koneksi internet, maka nanti dengan satelit dan broadband yang diperluas itu mereka akan bisa terhubung,” jelas Rudiantara.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved