Management Strategy

Perusahaan Patungan China-AS Bangun Pabrik Mobil Wuling

Perusahaan Patungan China-AS Bangun Pabrik Mobil Wuling

PT SGMW Motor Indonesia, Perusahaan ini merupakan patungan antara SAIC Motor Corporation Ltd, General Motor Amerika Serikat, dan Guangxi Motor Corporation, melakukan peletakan batu pertama pabrik perakitan mobil seluas 60 hektar di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, (20/8). SGMW Motor akan memproduksi mobil Wuling. Kapasitas produksi di pabrik ini sebanyak 150 ribu unit per tahun.

I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, mengemukakan SGMW mengalokasikan investasi sebanyak US$ 700 juta untuk pembangunan pabrik mobil beserta pabrik komponennya. “Targetnya, pabrik SGMW Motor di Bekasi akan selesai di tahun 2017,” ucap Putu kepada SWA Online. Aktivitas produksi akan didukung oleh lebih dari 20 pabrik komponen termasuk dari dalam negeri sehingga akan menciptakan lapangan kerja bagi 3 ribu orang.

Pabrik ini direncanakan akan menjadi export hub Wuling ke seluruh Asia Tenggara sehingga diharapkan mendongkrak penerimaan devisa bagi Indonesia. “Mereka berencana merakit mobil penumpang dan kendaraan niaga,” cetus Putu.SGMW Motor juga didorong memprioritaskan pembangunan industri komponen pendukung, meningkatkan penggunaan produk dan jasa enjiner lokal sehingga tingkat kandungan lokal kendaraan yang diproduksi semakin besar.

I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Keempat dari Kiri) dalam Peletakan Batu Pertama Pabrik Mobil Wuling di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/8/2015). (Foto : Istimewa).

Selain mengapresiasi langkah SGMW Motor ini, Pemerintah juga juga mendorong agar pabrikan otomotif lainnya turut melakukan ekspansi produksi di Indonesia. “Masuknya SAIC Motor yang merupakan raksasa otomotif China yang menggandeng General Motor dan Guangxi ini merupakan salah satu bukti bahwa iklim usaha di Indonesia semakin berdaya saing. Sekaligus membuktikan bahwa Indonesia masih merupakan salah satu tujuan investasi yang menarik bagi investor otomotif,” ucap Menteri Perindustrian, Saleh Husin.

Sebelumnya, Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengungkapkan industri dan bisnis otomotif merupakan salah satu indikator kemajuan ekonomi sebuah negara. Industri otomotif memberi efek gnada ke sektor lainnya, seperti pajak, menyerap tenaga kerja, atau teknologi, sehingga pengembangan industri otomotif tidak bisa dipandang sebelah mata.

Jusuf Kalla mengemukakan mobilisasi masyarakat terus berkembang sehingga kendaraan bermotor menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. “Karena itu pameran otomotif seperti IIMS ini sangat penting untuk memberi gambaran dan pilihan kepada masyarakat, termasuk soal teknologi. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik, pameran seperti ini penting. Tetapi dalam suasana pertumbuhan ekonomi yang kurang kondusif, justru lebih penting lagi,” tandas Kalla.

Saleh Husin optimistis dengan geliat industri otomotif Tanah Air. Pasalnya, para pelaku industri dan perusahaan otomotif global tetap melakukan investasi di Indonesia di tengah pelambatan ekonomi dunia. “Bisnis dan investasi otomotif itu bersifat jangka panjang. Jadi aktivitas industri dan penanaman modal tetap jalan terus, mereka tidak hanya berorientasi setahun-dua tahun ini tetapi puluhan tahun,” katanya usai menghadiri peresmian pembukaan pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di BSD, Tangerang Selatan. Menurut Saleh, pameran otomotif menjadi jendela dan pintu bagi pebisnis kendaraan bermotor internasional melihat Indonesia. Sebaliknya, kesempatan bagi industri otomotif nasional merambah pasar yang lebih luas.

“Pameran seperti ini juga menumbuhkan optimisme bagaimana pengembangan otomotif kita ke depan. Bukan hanya karena kalkulasi profit pengusaha tetapi juga penciptaan lapangan kerja, dan transfer teknologi,” ujarnya.Kementerian Perindustrian, lanjut Saleh, terus mendorong pihak pabrikan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi otomotif yang berorientasi ekspor. Hal ini sejalan dengan penguatan struktur industri ini seperti melalui pengembangan industri komponen kendaraan bermotor dalam negeri. Penguatan industri otomotif diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan industri nasional.

Berdasarkan data Kemenperin, pertumbuhan industri di triwulan II tahun 2015 sebesar 5,27%. Angkau itu melampaui pertumbuhan di kuratal I tahun ini sebesar 5,21%Angka pertumbuhan industri tersebut, bahkan juga terhitung lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun ini yang mencapai 4,67%. Hingga triwulan II, nilai total investasi telah mencapai US$ 5,07 miliar. Capaian itu tumbuh 14,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai US$ 4,43 miliar.(***)

Reportase : Istihanah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved