Management zkumparan

Pivot ala Yopie Suryadi Dongkrak Pendapatan MTarget

Yopie Suryadi, founder dan CEO MTarget
Yopie Suryadi, founder dan CEO MTarget

Bayang-bayang kegagalan membesarkan bisnis perusahaan startup sempat menghantui benak Yopie Suryadi tatkala perusahaanya, PT Target Sukses Sinergi atau MTarget, mulai mengalami gejala penyusutan bisnis di tahun 2017. “Sebelumnya, saya pernah gagal mengembangkan tiga startup di bidang media dan social media analytic,” kata Yopie, founder dan CEO MTarget.

Tak ingin gagal lagi, Yopie yang bersama sahabatnya mendirikan MTarget di tahun 2016, merilis go live website MTarget di Februari 2017. Sejak saat itu, ia berupaya keras dalam mempromosikan jasa MTarget ke calon konsumen. Kala itu, MTarget hanya menyediakan jasa email marketing. Target utama konsumen di periode ini adalah para pelaku usaha kecil dan menengah. Sebagian besar UKM, menurut Yopie, cenderung minim literasinya dalam menggunakan surat elektronik (surel) alias email sebagai peranti pemasaran produk kepada konsumen.

Menurutnya, penetrasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam negeri melalui email marketing masih tertinggal dibandingkan perusahaan di Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam yang lebih melek dan menguasai teknik email marketing. Berpijak pada fenomena itu, Yopie berinisiatif mengedukasi pengusaha UKM mengenai manfaat pemasaran via surat elektronik. Tujuan edukasi ini, pengusaha UKM kian mahir menggunakan surel sebagai peranti pemasaran di platform digital. “Visi MTarget adalah menjadikan UKM sebagai pemain besar dengan memperbaiki sistem marketing-nya,” kata pria kelahiran 41 tahun lalu ini.

Saat itu, MTarget, yang merupakan akronim dari Mail Target, hanya menyodorkan jasa emailmarketing yang memudahkan pengguna mengirimkan surel sebanyak-banyaknya (email blast) ke alamat email calon pelanggan. Yopie dkk. berhasil mendapat satu klien yang kontraknya berdurasi setahun.

Pencapaian itu belum memuaskan Yopie. Ia ingin literasi UKM mempraktikkan pemasaran digital semakin meningkat. Agar pengusaha UKM kian memahami teknik pemasaran ini, di sepanjang tahun 2017 itu ia rajin berkeliling ke berbagai daerah untuk mengedukasi pengusaha UKM ini soal pemasaran melalui e-mail. Saat itu, ia melakoni peran sebagai tenaga penjualan, pengembangan bisnis, dan pemasaran MTarget. Ia melakukannya sendirian karena pegawai perusahaan di saat itu hanya bisa dihitung jari. Biaya, energi, dan stamina Yopie pun tersedot habis untuk menjalankan perannya itu. Akibatnya, ia sempat dirawat di rumah sakit lantaran kelelahan. Yopie rehat sejenak dan meracik ulang strategi bisnis MTarget.

“Kami di awal tahun 2018 melakukan pivot yang menyasar segmen business to business (B2B) yang mudah menerima jasa yang kami tawarkan,” kata Yopie. Di dunia startup, pivot adalah pengembangan bisnis yang tidak mengubah model bisnis inti. Artinya, pivot MTarget tetap di bisnis jasa pemasaran digital dan mengembangkan produk turunannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Pada Februari 2018, misalnya, MTarget merilis fitur EmailTransaksional. Seiring berjalannya pengembangan bisnis, saat ini fitur yang disediakan MTarget terus bertambah, antara lain, layanan Email Automation, Interactive Form, Landing Page, Social Media Management, dan Quick Response (QR) Code. Yopie menyebutkan, fitur-fitur ini membantu kliennya mengirimkan konten pemasaran yang dikustomisasi dan personal ke konsumen. “MTarget menyediakan in depth analytic untuk mengetahui profil konsumen,” Yopie menegaskan.

Kemudian, MTarget melakukan rebranding di semester II tahun lalu yang memperluas cakupan layanan perusahaan yang terkait marketing, mail, mobile, dan lainnya. Meski terjadi perubahan nama, fitur EmailTransaksional tetap menjadi layanan andalan MTarget. Seiring rebranding dan pivot itu, manajemen perusahaan ini membenahi sistem, menajamkan visi dan misi, dan menaruh core values, termasuk menerapkan smart selling dan membagi tipe user. Beragam produk MTarget diapresiasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang kemudian mengajak Yopie untuk mempromosikan MTarget di South by Southwest Festival (SXSW) di Texas, Amerika Serikat, pada 10-17 Maret 2019.

Pivot dan rebandring MTarget mampu menarik minat klien dari segmen korporasi, di antaranya perusahaan ritel, pembiayaan, dan asuransi. Omset perusahaan pun naik berlipat ganda. “Revenue kami di tahun 2018 naik 222% dibandingkan tahun 2017. Di tahun 2019, kami menargetkan pertumbuhan revenue naik tiga kali lipat dari tahun lalu,” kata Yopie. Ia optimistis MTarget bisa mencapai target omset di tahun ini. Ke depan, MTarget berencana mengembangkan fitur Customer Relationship Management (CRM) yang menghadirkan personalisasi pemasaran berdasarkan analisis data. Misalnya, si A tidak pernah membaca e-mail, lalu Si B membaca e-mail saja tetapi tidak membeli, dan si C membaca e-mail dan membeli produk. Ketiga orang ini akan diperlakukan berbeda-beda. ”CRM ini giving message to the right person in the right time,” imbuh Yopie yang menggemari kegiatan pemasaran ini.

Untuk memasarkan beragam produk itu, Yopie tak perlu lagi bekerja sendirian. Sebab, jumlah pegawai MTarget bertambah dari lima orang menjadi 25 orang yang bertugas di Jakarta dan Semarang (Jawa Tengah). Perusahaan yang didirikan Yopie bersama Masas Doni (Chief Technology Officer MTarget), dan Johan ini telah melayani 600 konsumen. Beberapa di antaranya adalah brand besar, seperti Kapal Api, Astra Life, JS Luwansa, Swatch, Tumi, Baznas, Zara, Ibis Bandung Trans Studio, ITC Group, Kota Kasablanka, Hush Puppies, Hotel Santika Bintaro, Royal Enfield, dan beberapa perusahaan di Malaysia. Ada pula klien perusahaan startup, antara lain Union Space, Sleekr, Qlue, Bareksa, Kredit Pintar, Cashtree, Finansialku, Moka, dan VOffice.

“Kami ingin mendigitalkan Indonesia yang sedang shifting dari konvensional ke digital. Untuk go digital itu, perusahaan startup tidak hanya melakukannya di mobile apps. Pola digital marketing itu beragam. Oleh karena itu, kami terus mengedukasi soal marketing digital agar startup tidak patah di tengah jalan” tutur Yopie. MTarget mememiliki program edukasi bertajuk Digitalk, yang membuat konten di blog dan YouTube. (*)

Anastasia Anggoro Suksmonowati & Vicky Rachman

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved