Management

PJB Fokus Kembangkan 6 Pembangkit

PJB Fokus Kembangkan 6 Pembangkit

PT Pembangkitan Jawa-Bali, anak usaha PT PLN (Persero), berencana melanjutkan pengembangan 6 pembangkit. Yakni, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Sumatera Utara 3 dan 4, serta PLTGU 3 di Gresik.

“Kendala secara umum adalah proses menyiapkan lahan. Oleh karena itu, PJB melakukan kerja sama dengan investor, untuk IPP, dengan pemilik lahan yang sudah matang. Kalau PJB harus membeli lahan sendiri, prosesnya akan panjang,” kata Hengky Heru Basudewo, Direktur Pengembangan dan Niaga PJB.

Menurut dia, kendala lainnya adalah proses mendapatkan pinjaman dari bank. Syarat yang harus dipenuhi sangat ketat. Bahkan, ada proses persetujuan dan pencairannya da yang memakan waktu satu hingga dua tahun lamanya.

Hengky Heru Basudewo, Direktur Pengembangan dan Niaga PJB

“Dalam pengembangan PLTU Jawa 7, proses tahapan untuk mencapai financial close kurang dari 6 bulan. Itu karena partner PJB yaitu China Shenhua mempunyai akses yang baik dan juga dipercaya oleh perbankan. Kendala lain, adalah proses import barang,” kata dia.

Sebagian besar, lanjut dia, pola pengembangan pembangkit menggunakan skema Independent Power Producer (IPP). Dalam hal ini, PJB akan menggandeng investor untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik melalui pembentukan joint venture company.

Alhasil, pola pengembangan pembangkit tidak menggunakan kemampuan keuangan dari PJB sebagai induk perusahaan. PJB bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari luar untuk mengembangkan pembangkit dengan skema IPP.

Contoh, untuk PLTU Jawa 7, PJB dan Shenhua membentuk perusahaan patungan dengan nama PT SGPJB. Perusahaan inilah yang melakukan road show untuk mendapatkan pendanaannya. Jangka waktu pinjaman bervariasi mulai dari 8 sampai dengan 16 tahun, tergantung kebijakan dari lender.

“Pendanaan untuk pengembangan PLTU Jawa 7 dan PLTA Batang Toru diperoleh dari perbankan China. Pinjaman dari perbankan tersebut dilakukan oleh perusahaan patungan antara PJB dan partner,” kata Hengky.

Saat ini, PJB sedang membangun IPP terbesar di Indonesia yaitu PLTU Jawa 7 berbahan bakar batu bara dengan kapasitas 2×1.000 MW menggunakan teknologi Ultra Super Critical di Serang, Banten melalui kerja sama dengan partner dari China yaitu Shenhua Guohwa.

Anak usaha PLN ini memiliki strategi terkait partnership yaitu kerja sama yang saling melengkapi/komplementer kompetensi sehingga terjadi sinergi yang saling menguntungkan. Partnership yang dilakukan PJB dapat berupa partnership untuk pendanaan, logistik, energi primer dan teknologi. (Reportase: Sri Niken Handayani)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved