Management zkumparan

Proyek Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek Raih Pendanaan Rp11,36 Triliun

PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., menerima pinjaman sindikasi sejumlah Rp11,36 triliun. Pinjaman sindikasi ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB) adalah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Kredit sindikasi tersebut terdiri atas pembiayaan konvensional dan pembiayaan syariah. Fasilitas pembiayaan konvensional diberikan oleh PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk, PT Bank DKI, dan PT Indonesia Infrastructure Finance, sedangkan fasilitas pembiayaan syariah diberikan oleh PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRISyariah, Tbk, PT Bank BCA Syariah, PT Bank CIMB Niaga, Tbk – Unit Usaha Syariah, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) – Unit Usaha Syariah, dan PT Bank Maybank Indonesia, Tbk – Unit Usaha Syariah. Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi berjangka waktu 15 tahun tersebut dilakukan di Jakarta, (31/7/2018).

Dalam sambutannya, Kepala BPJT Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, menyatakan, pembiayaan sindikasi untuk Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) merupakan pembiayaan terbesar untuk kategori jalan tol. Selain itu, pembiayaan yang memadukan antara lembaga dan perbankan baik konvensional dan syariah terlaksana pertama di proyek tol. “Banyak sekali terobosan dan inovasi yang dilakukan di proyek jalan tol ini. Baik dari sisi konstruksi dengan teknologi Sosrobahu, dari sisi pembiayaan memiliki nilai terbesar untuk proyek jalan tol. Ini menjadi contoh yang baik untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujarnya.

Direktur Utama PT JJC, Djoko Dwijono, memberikan apresiasi atas dukungan perbankan dan lembaga keuangan konvensional dan syariah atas pembiayaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated). “Kami berharap bahwa dengan dukungan pembiayaan ini, proyek jalan tol sepanjang 36,40 Km bisa selesai awal tahun depan,” ujar Djoko

Royke Tumilaar, Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. aelaku perwakilan perbankan, menyambut baik kepercayaan kepada pihak perbankan untuk mendukung proyek infrastruktur.”Kami berharap kolaborasi pembiayaan ini dapat membangun infrastruktur untuk Indonesia lebih baik,” ucapnya.

PT JJC merupakan perusahaan konsorsium antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Ranggi Sugiron Perkasa (RSP). Jasa Marga memiliki kepemilikan saham mayoritas sebesar 80%.

Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek sendiri memiliki panjang 36,40 Km, membentang dari Ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 s.d. Sta 47+500). Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek diproyesikan untuk beroperasi penuh pada Maret tahun 2019. Memasuki akhir Juli 2018, progres konstruksi jalan tol ini telah mencapai 40,22%. Saat ini hingga Desember 2018, pada proyek tersebut sedang dikerjakan pemasangan steel box girder dengan launcher gantry. Pekerjaan teknis ini berlangsung tiap hari saat window time, yakni pukul 21.00-05.00 WIB.

Nantinya, jalan tol ini berfungsi untuk mengurangi kepadatan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek maupun Bandung. Jalan tol ini juga dapat menunjang distribusi arus barang dan jasa, baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari atau ke Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved