Management

Rahasia Alleira Mempertahankan Karyawan

Rahasia Alleira Mempertahankan Karyawan

Mempertahankan karyawan memang susah-susah gampang. Apalagi yang dipertahankan adalah talent terbaik yang menjadi ujung tombak bisnis perusahaan. Tak heran, banyak pelaku usaha yang menawarkan fasilitas menarik agar karyawan tidak hinggap ke perusahaan lain. Misalnya, kenaikan gaji, insentif besar, jumlah cuti yang banyak, penghargaan, hingga fasilitas bergerak dan tidak bergerak lainnya. Namun, langkah itu belum tentu mustajab jika tidak diimbangi dengan hubungan interpersonal seperti yang dilakukan Alleira Batik. Seperti apa penerapannya?

Hubungan interpersonal adalah di mana ketika dua orang berkomunikasi, yang aktifitasnya bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika berkomunikasi, tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.Banyak ahli yang mendefinisikan, komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung.

Ade Kartika, Wakil Direktur Alleira (tengah)

Sejak beberapa tahun lalu, keakraban karyawan Alleira memang tampak lebih kental. Perusahaan yang bergerak diproduk fashion berbahan dasar batik ini, mengutamakan hubungan interpersonal ketimbang tata peraturan baku dan kaku. Ade Kartika, Wakil Direktur Alleira, menjelaskan, pihaknya selalu menyebarkan nilai-nilai keakraban ke semua karyawan untuk meningkatkan kekompakan dan kinerja karyawan. “Mereka semua panggil saya dengan sebutan bunda. Entah itu karyawan di level top management atau pun front officer. Semua memanggil saya dengan sebutan yang sama,” ujar Ade.

Menurutnya, dengan adanya sebutan khusus, membuat karyawan-karyawan berani dan percaya diri untuk mengemukakan pendapat. Meski begitu, Ade menyadari, perlu ada batasan agar koordinasi tetap berjalan sebagaimana mestinya. “Mereka tahu kapan saya sebagai pimpinan, kapan saya sebagai teman,” Ade menegaskan.

Saat ini Alleira mempekerjakan 300 karyawan, di mana sebanyak 150 karyawannya adalah front officer (FO) atau penjaga toko yang menjadi ujung tombak perusahaan. Maka dari itu, perusahaan yang sudah berekspansi ke luar negeri ini, memberikan perlakukan khusus untuk FO mereka. Mulai dari pelatihan, jenjang karir yang menarik bagi yang berprestasi, hingga pemilihan karyawan terbaik. “Turn over di perusahaan bisa dikatakan cukup kecil jika dibandingkan bisnis sejenis. Misalnya, dari 5 orang yang masuk setiap bulan, yang keluar hanya 1 orang,” Ade menganalogikan.

Untuk meningkatkan citra sebagai merek batik modern, Alleira menerapkan monitoring yang cukup ketat. Mulai dari greeting ke pengunjung hingga mystery shopper. “Meski kami seperti keluarga, tapi SOP pekerjaan dijalankan secara profesional. Dari sistem tersebut, FO kami menjalankan tugasnya sesuai standar,” sambungnya.

Sementara itu, Mei, salah satu FO Alleira, mengungkapkan, hubungan interpersonal yang dibangun selama ini membuat dirinya kerasahan dalam bekerja. Mei sudah bekerja d Alleira selama 2 tahun “Kondisi ini membuat kami seperti sebuah keluarga. Bagi yang berprestasi reward dan punishment-nya juga jelas. Beda dengan tempat kerja saya sebelumnya” ungkap Mei. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved