Nama Manajemen Hotel Tauzia sudah tak asing lagi di kalangan pemilik hotel. Mereka adalah pengelola beragam hotel, mulai dari hotel bintang lima hingga hotel bujet. Dari Preference Hotels, Harris Hotel, Yello Hotels, hingga Pop Hotel. Saat ini, mereka mengelola 41 hotel.

“Kami selalu update komunikasi yang terbuka dan transparan. Setiap 4 bulan sekali, kami mengadakan general manager meeting. Di sana, kami update kondisi perusahaan, sharing best practice dan experience, serta kendala yang dihadapi,” kata Direktur SDM Tauzia Hotel Management, Robby Fachri.

Pop Hotel, Salah Hotel yang Dikelola Tauzia Hotel Management

Tauzia terus berkembang seiring jumlah hotel kelolaan yang terus bertambah. Yang sudah teken kontrak hingga akhir 2017-18, tercatat sudah ada 130 hotel. Untuk itulah dibutuhkan strategi manajemen sumber daya manusia yang mumpuni. “Prioritas kami internal development, seperti sistem kaderisasi mengangkat dari bawah ke atas,” katanya.

Menurut dia, karyawan dinilai sebagai aset investasi, bukan tools atau alat. Sehingga, strategi manajemen banyak melibatkan karyawan karena mereka adalah rekan kerja dalam mengembangkan perusahaan. Mereka berhak mendapatkan pay and benefit yang kompetitif. “Kami menerapkan komunikasi yang transparan dan jujur. Ada performance management tools untuk menilai karyawan,” katanya.

Untuk karyawan yang berprestasi ada beragam penghargaan, mulai dari karyawan terbaik setiap kuartal di masing-masing hotel, karyawan teladan tahunan. Mereka yang berhasil akan mendapat cash reward dan sertifikat. Ada juga familiarization trip selama sepekan ke hotel lain yang masih di bawah pengelolaan Tauzia.

“Karyawan terbaik ini punya kesempatan sebagai tamu VIP saat annual conference yang diadakan Tauzia. Ada banyak workshop dan diskusi. Mereka dapat memberi masukan kepada manajemen karena mereka adalah lini terdepat yang berhadapan dengan tamu hotel,” katanya.

Ada banyak ide brilian yang datang dari karyawan yang belum tentu diketahui manajemen Tauzia. Itulah caranya sehingga karyawan merasa sangat dihargai oleh perusahaan. Harapannya, loyalitas karyawan akan terus naik. Selain penghargaan, para jawara juga dimasukkan dalam fast track development programme yang dirancang khusus untuk membentuk pemimpin baru dalam waktu cepat.

“Dari level staf paling bawah dalam waktu maksimum 3 tahun sudah bisa di posisi manager. Kami juga mengembangkan kompetensi GM agar bisa memegang tanggung jawab lebih besar,” ujarnya. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)