Management Editor's Choice Strategy

Raja Daerah,Piawai Optimalkan Potensi Lokal.

Raja Daerah,Piawai Optimalkan Potensi Lokal.

Perusahaan yang berangkat dari bisnis keluarga biasanya mampu menjadi raja di daerahnya, bahkan bisa menembus pasar nasional hingga global. Syaratnya, mereka mesti kompak dalam mengarungi lika-liku bisnis yang sangat dinamis. Pengamat ekonomi, Thomas Darmawan menilai setiap pengusaha nasional yang berasal dari daerah umumnya piawai mengoptimalkan potensi lokal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. “Keduanya sangat berperan penting dalam menguatkan perusahaan yang bermula dari daerah hingga akhirnya bisa go nasional dan internasional,” kata dia.

Ia mencontohkan Batik Keris yang paham betul potensi batik di daerahnya. Dengan sumber daya alam Indonesia yang kaya plus sumber daya manusia yang piawai membatik dan inovatif dalam hal motif, Batik Keris mampu menjelma menjadi perusahaan nasional.

Dalam meniti tangga kesuksesan, pengusaha mesti berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti pemerintah daerah, agar bisnis berkelanjutan dan bahkan semakin maju. Selain itu, pebisnis juga harus rutin berinovasi, menemukan hal-hal baru yang akan memperkaya pengalaman para pelanggannya. Ini bisa dilakukan dengan melakukan riset dan pengembangan secara kontinu.

“Bisa dilakukan sendiri atau memanfaatkan hasil riset yang dilakukan pemerintah ataupun perguruan tinggi. Sejauh ini, belum banyak perusahaan yang memanfaatkan hasil riset untuk kelangsungan bisnisnya,” ujarnya.

Pengamat ekonomi, Thomas Darmawan

Pengamat ekonomi, Thomas Darmawan

Ke depan, pemanfaatan komoditas andalan seperti kopi, tembakau, dan pertambangan masih akan menjadi tumpuan pengusaha di daerah. Namun, mereka harus mencermati perkembangan ekonomi global agar mampu menghasilkan produk yang punya nilai tambah.

Di era teknologi informasi saat ini, mudah sekali mendapatkan informasi tentang dunia luar lewat internet. Jaringan bisnis yang tersebar tak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri akan sangat membantu perkembangan bisnis.

Generasi penerus dengan pendidikan tinggi dari luar negeri harus didorong untuk memadukan manajemen modern dengan kearifan lokal. Sehingga, potensi lokal bisa dikembangkan dan produknya bisa mendunia. Kuncinya adalah keluarga yang kompak.

“Sebelum anak diberi kepercayaan untuk memimpin, sebaiknya dilatih mengelola secara langsung mulai dari bawah. Sehingga, anak lebih dalam menyelami karakter perusahaan,” kata dia.

Setelah tumbuh besar, perusahaan mesti mencari sumber pendanaan yang murah. Salah satunya dengan melantai di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini juga penting untuk memperluas akses finansial, sehingga tak banyak bergantung kepada perbankan.

Selain memiliki banyak keterbatasan, proses pengajuan kredit di bank juga memakan waktu. Bila sudah go public, perusahaan bisa menerbitkan saham baru atau obligasi untuk menghimpun pendanaan.

Sayangnya, perusahaan keluarga yang sudah bertransformasi menjadi perusahaan terbuka masih sangat sedikit. Manajemen mesti jeli melihat kondisi ekonomi yang belakangan kerap bergejolak seiring perlambatan ekonomi global.

“Ekonomi kadang naik dan kadang turun. Mereka harus punya cash flow yang cukup agar bisnisnya tetap stabil dalam kondisi ekonomi seperti apapun,” ujar dia. (Reportase: Syukron Ali)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved