Management Strategy

Rencana Besar ZAP, Apa Saja?

Rencana Besar ZAP, Apa Saja?

Industri logam tak akan pernah mati. Penggunaan logam sebagai material penunjang sangat besar peranannya dalam perkembangan teknologi dan industri. Zenith Allmart Precisindo (ZAP) adalah produsen peralatan dari bahan logam dengan presisi tinggi.

Produknya sudah digunakan beragam industri seperti pembangkit energi, mesin pengolahan, otomotif, katup-pompa, medis, gedung tinggi, perkapalan, senjata, dan furnitur-interior. Sejumlah perusahaan top pernah menjadi klien mereka seperti DP Pumps, Pentair, Chevron, dan Pertamina (Persero).

Machinery

Perusahaan yang berdiri tahun 2006 ini punya rencana besar hingga 2020 mendatang. Pertama, ekspansi pabrik hingga 2.000 m2 untuk menggandakan kapasitas produksi dari 500 ton menjadi 1.000 ton. Perseroan juga akan berinvestasi di mesin Vacuum Melting Furnance.

“Itu semua demi mencapai target pendapatan sebesar US$ 8 juta pada 2020 mendatang dan memuluskan rencana go public,” kata Engineering Manager ZAP, Aris Dwiyanto.

Perseroan yang berlokasi di Krian, Jawa Timur ini, juga tengah mengurus sertifikat dari Kementerian Kesehatan untuk produk kesehatan dengan brand Zenmed. Saat ini, ZAP telah membentuk tim riset dan pengembangan khusus untuk pengembangan alat-alat kesehatan.

“Kami bahkan menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Rumah Sakit dr Soepomo karena kemungkinan ada tujuan-tujuan tertentu dari pemerintah,” katanya.

Untuk memenangi persaingan dengan perusahaan sejenis asal China, Korea, dan India, ZAP fokus menjaga kualitas, efisiensi pengiriman barang, serta jaminan tidak ada kenaikan harga selama 2-3 tahun. Jika barang terlambat dikirim selama sehari, perseroan berkomitmen mengirim memakai pesawat.

“Kami melakukan efisiensi pengiriman, mencari bahan yang berkualitas namun murah harganya,” kata Aris.

Processing

Hanya saja, ZAP mesti jeli merekrut sumber daya manusia yang berkualitas. Lulusan Teknik Metalurgi masih sangat sedikit di Tanah Air. Sementara, perusahaan yang telah memiliki sekitar 200 karyawan itu harus terus memperbarui teknologinya agar tetap kompetitif.

“Kami berharap pemerintah memberi insentif penurunan bea masuk karena orientasi kami adalah ekspor. Insentif suku bunga sangat diperlukan. Demikian juga stabilitas ekonomi, politik, dan nilai tukar,” katanya. (Reportase: Aulia Dhetira)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved