Management Strategy zkumparan

Rencana Bhinneka Setelah 25 Tahun di Industri E-commerce

Rencana Bhinneka Setelah 25 Tahun di Industri E-commerce

Bhinneka tengah memperingati usia 25 tahun berkiprah di industri e-commerce Indonesia. Melalui tiga unit bisnis: Bhinneka.com (B2C), Bhinneka Bisnis (UKM, korporasi dan institusi pemerintahan), serta Bhinneka Digital Printing Solutions, e-commerce ini mencatat pertumbuhan rata-rata 40% selama lima tahun terakhir.

Terkait hal tersebut, Hendrik Tio, CEO & Pendiri Bhinneka, mengungkapkan rencana perseroan sesudah memasuki usia 25 tahun. Jika selama ini bergerak secara multichannel, di mana memiliki toko online dan offline, ke depannya Bhinneka akan fokus untuk melakukan omnichannel.

“Dari multichannel ke omnichannel, supaya menjangkau masyarakat lebih luas. Maksudnya adalah menjadi seamless, terintegrasi satu dengan yang lainnya, semuanya tersambung. Sebab, karena Bhinneka kan menyasar semua segmen (B2C, B2B, B2G),” ungkapnya.

Untuk mendukung perubahan tersebut, Hendrik mengatakan, Bhinneka akan terus meningkatkan kapabilitas teknologi, agar mengurangi segala hal yang masih manual. “Investasi di teknologi akan cukup besar, miliaran rupiah,” ujarnya.

Jumlah pelanggan Bhinneka sampai saat ini berjumlah lebih dari 40 ribu, serta terdapat sekitar 3.000 brand dan 9.000 partner vendor. Hendrik mengutarakan, karena maraknya pemain e-commerce dengan investasi yang besar-besaran saat ini membuat perusahaan mengalihkan target market, karenanya kontribusi pendapatan terbesar berada di segmen B2G yakni 50%, disusul B2B 30%, dan B2C 20%.

Namun demikian, ke depannya Hendrik akan tetap berstrategi untuk meningkatkan segmen B2C karena menurutnya potensi bagi Bhinneka masih sangat besar. Walaupun sejumlah tantangan umum harus dihadapi yakni terkait isu VUCA, kapabilitas teknologi, dan internal & external adoption.

“Terakhir pertumbuhan yang paling cepat ada di B2B, walaupun kontribusi B2G masih paling besar. Ke depannya, pertumbuhan segmen pasar B2C masih akan sangat besar, strategi utama yang akan kami lakukan adalah berkolaborasi,” tuturnya.

Mengenai target pendapatan, Bhinneka kembali mengincar pendapatan double digit di angka minimal 40% seperti tahun lalu. Hendrik juga menyampaikan bahwa Bhinneka dalam waktu dekat berencana membuka 5 toko offline lagi. “Target tahun depan ya harus mengimbangi yang 40% tahun lalu,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved