Strategi pemasaran Word-Of-Mouth (WOMM) menjadi bagian dari Marketing Mix yang diterapkan PT Samsung Electronics Indonesia (Samsung). Alasannya, gadget masuk ke dalam kategori yang shareable. Artinya, konsumen akan cenderung berbagi tentang kategori ini kepada orang lain.

Direktur Pemasaran TI & Mobile Samsung, Vebbyna Kaunang mengatakan WOMM telah digunakan sejak beberapa tahun lalu. Strategi itu penting karena calon pembeli biasanya mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum membeli satu merek gawai tertentu.

“Calon konsumen banyak mencari informasi dari teman, kerabat ataupun media sosial, di sinilah peran WOMM menjadi sangat penting,” katanya.

Direktur Pemasaran TI & Mobile Samsung, Vebbyna Kaunang

Menurut dia, program untuk WOMM berbeda-beda tergantung pada tujuan kampanyenya. Seperti misalnya, aktivitas PR, community engagement, digital engagement, consumer activation, dan sebagainya.

Saat ini, Samsung masih bertumpu pada program uniknya, yakni Galaxy Gift Indonesia (GGI). Program tersebut merupakan bentuk penghargaan dari Samsung Indonesia untuk para pelanggannya.

Pengguna Samsung Galaxy dapat menginstal aplikasi GGI, dan akan mendapatkan berbagai voucher gratis setiap harinya. Banyak pengguna Samsung merasa mendapat banyak kejutan yang kemudian menceritakan pada rekan/kerabatnya atau men-share di media sosial saat mereka mendapatkan voucher product/restoran favoritnya.

“Program untuk WOM ada dalam sebagian besar kampanye Samsung. Bagaimana membuat dan siapa yang dilibatkan beragam, tergantung kampanye produknya. Juga target audience dan key message yang ingin kami sampaikan,” ujarnya.

Vebbyna menjelaskan, WOM merupakan faktor penting di pemasaran. Ini bisa diukur dari besarnya pengaruh WOM terhadap awareness suatu produk serta mengukur besarnya pembicaraan dan tanggapan di media sosial dalam sebuah kampanye produk.

Untuk mengukur sejauh mana efektivitas WOMM, Samsung melakukan analisis secara regular melalui media sosial, maupun brand tracking. Tercatat internet, informasi dari teman, dan informasi dari keluarga merupakan 3 touchpoint yang terbesar setelah strategi pemasaran Above The Line.

“Untuk dapat menjadi produk yang direkomendasikan, tentu kami perlu menjaga kepuasan pelanggan. Hal ini terkait dengan kualitas produk, kualitas layanan aftersales, dan experience mereka yang didapatkan dari fitur-fitur unik product kami,” kata dia. (Reportase: Lia Amelia Martin)