Management Trends zkumparan

SCG Akuisisi 55% Saham Fajar Surya Wisesa

SCG Akuisisi 55% Saham Fajar Surya Wisesa

Pada Semester II / 2019 ini SCG Indonesia melakukan aksi korporasi dengan mengakuisisi 55% saham PT Fajar Surya Wisesa (FSW) Tbk. senilai Rp9,6 triliun. Nilai aset SCG Indonesia tercatat Rp40,26 triliun dan penjualan Ro2,7 triliun.

FSW adalah salah satu penyedia kertas kemasan terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi signifikan untuk melayani pasar di seluruh Indonesia. Hingga akhir tahun 2018, FSW memiliki total penjualan 1,38 juta ton kertas kemasan serta mencatat penjualan sebesar Rp 9,94 triliun dan membukukan laba sebesar Rp 1,41 triliun. Total karyawan sekitar 2.900 orang dan memiliki total aset Rp 10,97 triliun. Investasi vital ini diharapkan membantu mendorong pertumbuhan unit bisnis packaging dalam jangka panjang.

“Selama bertahun-tahun, unit bisnis packaging SCG telah menunjukkan kemampuannya untuk secara progresif mengembangkan bisnis di ASEAN, termasuk melalui akuisisi. SCG senantiasa memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi global dengan pendekatan manajemen yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang,” ujar Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG. Di Indonesia, akuisisi saham FSW diharapkan bisa mendukung pertumbuhan perusahaan, di mana kinerja operasinya akan digabungkan pada kuartal ketiga 2019 nanti.

Roongrote mengaku, untuk mengejar strategi manajemen pertumbuhan jangka panjang, perusahaan yang memiliki 57 ribu karyawan di dunia ini terus memperluas jangkauan produk dan layanan yang inovatif serta mendukung High Value Added Products & Services (HVA). Ia mengklaim hal tersebut sejalan dengan dua strategi utama SCG, yakni upaya untuk mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular; serta memberikan solusi holistik untuk pelanggan, di semua unit bisnisnya.

Chemical Bussiness SCG fokus pada pengembangan zat aditif khusus untuk kemasan yang dapat didaur ulang sepenuhnya. Selain itu, perusahaan baru-baru ini meluncurkan SCG Advanced Materials Laboratory, pusat R&D di Oxford, Inggris dengan misi untuk mengembangkan prototipe bahan fungsional.

Sedangkan untuk unit bisnis Cement-Building Materials, SCG menunjukkan pertumbuhan yang kuat, terutama dalam investasi berkelanjutan dalam proyek konstruksi pemerintah Thailand bersama dengan output ekonomi positif. Di Indonesia, menurut Roongrote, pihaknya memanfaatkan potensi pasar yang tumbuh cepat seperti bisnis ritel serta bisnis logistik. Perusahaan juga telah memberikan solusi total bagi pelanggan seperti solusi atap hemat energi, solusi untuk mencegah kebocoran.

Untuk unit bisnis Packaging, SCG menunjukkan pertumbuhan luar biasa dengan potensi skalabilitas yang baik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Faktor-faktor lain yang mendukung, berasal dari boomingnya bisnis e-commerce dan industri makanan cepat saji. SCG berfokus pada percepatan pertumbuhan bisnis dengan memperluas kapasitas produksi di pabrik UPPC Filipina dan pabrik BATICO Vietnam di atas perolehan saham Fajar, produsen kertas kemasan utama Indonesia.

Roongrote berkata, “Meskipun ada serangkaian rintangan mulai dari perang dagang, perlambatan ekonomi global, penyesuaian pesangon, serta kerugian inventaris yang memengaruhi kinerja operasi SCG untuk Kuartal II dan paruh pertama 2019. Dengan menerapkan dua strategi utama, kami yakin bisa memperkuat ketahanan terhadap fluktuasi ekonomi global dengan pendekatan manajemen yang berfokus pada pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang.”

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved