Management Strategy

Semen Indonesia Rambah Bisnis Semen Instan

Semen Indonesia Rambah Bisnis Semen Instan

Perusahaan pelat merah, PT Semen Indonesia, berencana merambah bisnis semen instan. Semen instan sendiri adalah percampuran antara semen dengan pasir dalam satu kemasan. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan bisnis perusahaan tersebut.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Semen Indonesia, mengatakan bahwa penggunaan semen instan dinilai mampu memudahkan konsumen dalam mencapur adukan semen dan pasir dengan tepat. “Kami ada rencana untuk ke sana. Kami juga melihat kebutuhan masyarakat sendiri. Penggunaannya hanya ditambah dengan air langsung bisa dipakai. Ini lebih memudahkan,” ungkap Dwi.

Semen-Ind-500x334

Namun Dwi menambahkan, untuk mengembangkan bisnisnya dengan memproduksi semen instan masih mengalami kendala sendiri seperti, peningkatan biaya produksi. “Misalnya, pasir didapat dari daerah yang basah. Pasir tersebut mengandung air. Untuk mengeringkan pasir tadi pasti perlu cost,” ungkapnya.

Selain mengembangkan jenis produksinya, PT Semen Indonesia juga berencana membangun dua pabrik baru pada tahun ini. Dua pabrik tersebut berlokasi di Padang dan Rembang. Total investasi untuk membangun dua pabrik baru tersebut mencapai Rp 7,5 triliun. Masing-masing besar investasi yang dikeluarkan untuk lokasi pabrik di Padang sebesar Rp 3,5 triliun dan Rp 4 triliun untuk lokasi di Rembang.

“Targetnya, groundbreaking dilakukan semester satu. Pabrik di Padang dilakukan terlebih dahulu, sedangkan di Rembang ditargetkan Juni. Saat ini, pabrik di Rembang dalam tahap pembebasan lahan,” ungkap Dwi. Ditargetkan kedua pabrik tersebut rampung pada tahun 2016.

Kapasitas produksi PT Semen Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 36,5 ton pada tahun 2016. Saat ini, kapasitas produksi PT Semen Indonesia sebesar 29,3 ton per tahun dari empat anak usaha yaitu, PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan PT Thang Long Vietnam. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved