Management

Siasat Janto Pasarkan Cross

Oleh Admin
Siasat Janto Pasarkan Cross

Sebagai merek telepon seluler (ponsel) lokal, Cross sudah menunjukkan tajinya. Berdasarkan data IDC, Cross diklaim berada di bawah Nokia sebagai pemimpin pasar dalam hal feature phone. Kini Cross pun sudah menggeluti pasar ponsel pintar (smartphone).

Tentu ada strategi di balik keberhasilan Cross bisa berkembang di tengah kompetisi yang ketat di dunia ponsel nasional. Janto Djojo, Direktur Pemasaran Cross, menuturkan, ada tiga hal pokok yang diperhatikannya dalam membangun merek Cross.

“Semua strategi itu tergantung dari manusianya. Kalau saya me-menage orang atau sesuatu itu ada tiga hal pokok yang saya perhatikan, yakni people, system, dan tools. Jadi, manusianya, sistemnya, sama perangkatnya,” ujar Janto kepada SWA Online, di Jakarta, Selasa (12/2/2013).

Janto Djojo, Direktur Pemasaran Cross

Secara detail dia bilang, dalam mengembangkan suatu produk, perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas. Kalau tidak, perusahaan bisa tersesat. Ia pun mencontohkan, ada satu tujuan dibalik keikutsertaannya Cross sebagai salah satu sponsor di ajang pencarian bakat Indonesian Idol.

“Tujuan nggak boleh banyak, cukup satu, yakni saya ingin orang tahu Cross itu handphone,” lanjutnya. Karena, kata dia, sebelumnya masyarakat berpandangan Cross itu sebagai merek alat tulis.

Promosi melalui ajang yang diselenggarakan secara nasional itu dipilih karena Cross tidak mau tanggung-tanggung. Maksudnya, kalau hanya dengan memasang iklan di sejumlah tempat, efeknya tidak begitu besar ketimbang dengan menjadi sponsor di suatu acara.

“Jadi kalau saya suka kasih ilustrasi, ikut sponsorhip itu, seperti kalau kita pukul orang 10 gram-10 gram, itu namanya ngeteng. Tapi kalau saya kumpulkan jadi 1000 gram atau 3000 gram sekali tonjok, jebret, itu langsung punya efek. Kalau saya pasang iklan sini secuil, sana secuil, itu efeknya menyebar, nggak berasa dorongannya. Tapi kalau ikut sponsorhip itu langsung gelepar,” terang dia.

Jadi, ada target dan tujuan yang spesifik yang disasar perusahaan. Berangkat dari itu, perusahaan menyampaikan visinya kepada para karyawannya. Janto pun menuturkan, “Jadi build the team itu sangat penting sama objektif yang jelas.

“Orang seringkali mengatakan motivasi yang besar adalah uang. Mungkin itu yang kedua. Nomor satu adalah objektif yang jelas. Itu motivasi yang utama,” tegas dia. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved