Gubernur Provinsi Jawa Timur, Soekarwo, mengusulkan kepada Bank Indonesia, agar menjadikan Jawa Timur sebagai pilot project dalam penerapan ekonomi syariah. Menurutnya, sekitar 90% masyarakat Jawa Timur beragama Islam serta kultur santri serta kyai yang sangat kuat. Hal ini menjadi penting untuk perbankan karena ada 6 ribu pondok pesantren serta ada kultur yang sangat bagus terhadap kepercayaan masyarakat terhadap kyai.

“Saya kira ini sangat penting, jangan sia-siakan potensi ini di Jawa Timur. Saya atas nama masyarakat dan pemerintah, kami siap membantu bagaimana Jatim jadi pilot project,” jelasnya.

Menurutnya, dengan sistem ekonomi syariah faktor utamanya yaitu kepercayaan. dengan adanya sistem kepercayaan yang dibangun melalui Pondok Pesantren, kedepannya perbankan syariah akan lebih berkembang.

Di Jawa Timur, aset perbankan syariah pada semester I tahun 2015 adalah sebesar 11,56% atau naik dibandingkan 15,65% pada semester II 2014. Namun, pembiayaan semester I 2015 pun mengalami penurunan, yaitu menjadi 29,01%, setelah sebelumnya mencapai 86,23% pada semester II 2014. Sementara pertumbuhan DPK perbankan syariah masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan konvensional.

Berkaitan dengan hal tersebut, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa syarat bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia harus adanya kebijakan yang mendorong ekonomi dan keuangan syariah, baik di tingkat pusat maupun daerah. (EVA)