Management Strategy

Solusi untuk Menopang Ekonomi Kreatif

Solusi untuk Menopang Ekonomi Kreatif

Industri kreatif mendutuhkan regulasi yang nantinya bisa menjadi solusi untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Perbaikan regulasi akan menopang ekonomi kreatif sehingga natinya bisa menunjang perekonomian nasional. Menteri Perindustrian Saleh Husin optimistis dengan pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Selain menciptakan lapangan kerja, ekonomi kreatif juga memacu pertumbuhan ekonomi. “Ekonomi kreatif bisa menjadi katalis industri baru, juga akselerator atau pemercepat aktivitas ekonomi yang sudah ada. Artinya sangat jelas, pelaku, pekerja hingga konsumennya turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Menperin Saleh Husin dalam rilisnya.

Temu Kreatif Nasional 2015 diselenggarakan BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Peresmian acara ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa, kemarin.di Indonesia Convention Exibiton (ICE) BSD City. Pemerintah, lanjut Menperin, sangat mengapresiasi dan berterimakasih pada para pelaku ekonomi kreatif. Dengan beragam produk, mereka memberikan sentuhan inovasi kreasi dan teknologi sehingga mendongkrak nilai tambah.

Saleh Husin juga mencermati para pelakunya yang berusia muda. Menurutnya, bekal pengalaman, pendidikan, pergaulan dan keterbukaan anak-anak muda menjadi motor kreativitas yang tidak terbatas.

Kemenperin juga siap mempererat koordinasi dengan lembaga dan kementerian lainnya seperti Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informasi , Kemenristek dan Dikti, Kementerian Perdagangan serta komunitas pelaku industri kreatif. Salah satunya ialah menggodok formula kebijakan yang mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif.

“Orientasinya adalah mencari solusi dan kebersamaan. Apa-apa yang dibutuhkan rekan-rekan pelaku, kita bahas bersama dan tentukan strategi pemecahan masalahnya secara sinergis,” tegas Menperin.

Pada dialog dengan komunitas kreatif, Presiden Jokowi mendorong ajang seperti ini dimanfaatkan oleh semua pelaku untuk memberikan curah pikiran, gagasan, pengalaman dan unjuk kerja untuk kemajuan bersama. “Termasuk juga memanfaatkan sesi ‘Inventor Meet Investor’ dan semua pihak harus saling memperkuat karena kita bersaing dengan produk ekonomi kreatif dari luar negeri,” kata Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo Meresmikan Temu Kreatif Nasional 2015 di ICE BSD City,Tangerang Selatan. (Foto : Istimewa).

Presiden Joko Widodo Meresmikan Temu Kreatif Nasional 2015 di ICE BSD City,Tangerang Selatan. (Foto : Istimewa).

Sebelumnya, B adan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) menyatakan pihaknya berupaya mencari solusi agar pelaku industri kreatif mudah mengakses pembiayaan dari perbankan. Deputi Fasilitasi Hak dan Kekayaan Intelektual & Regulasi Bekraf, Ari Juliano Gema, mengatakan Bekraf bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan sedang mengkaji aturan teknis yang mengatur penggunaan Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual menjadi jaminan utang di bank. Bekraf menargetkan aturan ini bisa difinalisasi di akhir tahun ini

Aturan teknis itu nantinya mengatur batasan kredit, persyaratannya dan sistem valuasi HAKI yang menjadi agunanAri mengusulkan industri keuangan lebih inklusif terhadap industri kreatif berbasis seni.

Adapun, Temu Kreatif Nasional itu merupakan bagian dari peringatan 70 Tahun Indonesia Merdeka yang bertema “Dari Indonesia Untuk Dunia”. Juga diiringi dengan pameran produk-produk industri nasional bertajuk “Industrialisasi untuk Kemandirian Bangsa” yang berlangsung dari 1-9 Agustus 2015.

Logo Kemerdekaan

Densu Strat, agensi periklanan dan komunikasi, membuat logo kemerdekan Republik Indonesia yang ke-70. Shafiq Muljanto, Direktur Eksekutif Kreatif Dentsu Strat mengatakan desain logo kemerdekaan ini menyampaikan pesan untuk selalu semangat bekerja Logo ini didesain sederhana. Angka 70 tahun 70 berwarna putih berada di dalam lingkaran. Bagian atas angka tujuh didesain seperti kepala burung Garuda. Sedangkan lingkaran bagian atas terdapat tulisan Indonesia Merdeka dan bagian bawahnya tertulis ‘Ayo Kerja’.

Lalu berapa biaya pembuatan logo ini? Shafiq menegaskan pihaknya tidak memungut biaya sepeser pun. “Biasanya perusahaan memberikan budget sekitar Rp1-2 miliar. Namun untuk logo kemerdekaan RI ini, kami menghibahkannya sebagai kontribusi kami untuk negara,” tegasnya. Proses pembuatan logo dibuat selama dua minggu.

Reportase : Ananda Putri & Indah Pertiwi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved