Management Strategy

Strategi Branz BSD dalam Menggaet Konsumen Menengah-Atas

Strategi Branz BSD dalam Menggaet Konsumen Menengah-Atas

Kawasan hunian di luar kota Jakarta kini makin banyak diminati. Tak heran bila daerah Tangerang Selatan mulai dilirik oleh banyak pengembang. Salah satunya adalah Tokyu Land Indonesia yang bekerjasama dengan Mitsubushi Corporation untuk membangun kawasan hunian Branz BSD di Tangerang Selatan.

Menurut Tai Horikawa, Direktur Tokyu Land Indonesia, ada 3 kategori dalam pemilihan sebuah kawasan hunian yang berpotensial. Pertama berada di Selatan Jakarta, SCBD, atau di luar Jakarta dan berjarak 20-30 km. Tokyu Land pun menjatuhkan pilihannya di BSD, mengingat kawasan ini hanya berjarak 20-30 km dari Jakarta.

IMG_20151126_113720_HDR

Tai Horikawa, Direktur Tokyu Land Indonesia, sedang memberikan penjelasan tentang apartemen Branz, Serpong, Tangerang Selatan.

Menurutnya di awal pembelian, lahan seluas 5,3 hektare ini, dijual dengan harga yang murah, namun ia meyakini bahwa kawasan tersebut memiliki potensi yang cukup besar. Di belakang hunian tersebut terdapat mal Aeon, lalu dikelilingi juga oleh dua universitas, dekat dengan ICE ( Indonesia Convention Center) dan kantor pusat PT Unilever Indonesia Tbk.

Ia pun meyakini bahwa lokasi yang saat ini terlihat sepi, setelah selesai pembangungannya pada pertengahan 2018 nanti akan menjadi ramai. Kepercayaan diri ini ditunjukan dengan nilai investasi yang mencapai US$ 300 juta dan penjualan 200 unit sejak Agusus 2015.

Penjualan ditargetkan 1200 unit. Untuk itu, Horikawa memutuskan untuk membuka galeri pemasaran Branz BSD. Galeri ini dilengkapi dengan contoh unit. Untuk lebih meyakinkan pembeli, mereka pun menyediakan sebuah studio mini yang memutar film pendek yang menggambarkan hunian tersebut.

Selain itu, disediakan juga diorama dengan dengan ukuran skala 1:50 dengan tinggi 3 meter. Galeri ini akan dibuka pada 29 November 2015, dengan mengusung tagline: “the Living Color of Nature, Color Your living”. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari peminjaman sepeda, kolam renang, perpustakaan, taman, ruang bermain bagi anak, dan masih banyak lagi.

Setiap apartemen dilengkapi dengan home energy management system, sehingga pemilik unit bisa memonitor penggunaan listrik mereka. Selain itu Tokyu Land juga menggunakan teknologi terkini dalam teknik penyulingan air, sehingga air di dapur bisa langsung diminum. Harga per unit dibandrol dengan harga Rp 1,2-2,4 Miliar.

“Kami memang menargetkan apartemen ini untuk kelas menang ke atas. Saat ini kami baru membangun 3 tower, dan ke depan total akan ada 8 tower,” Horikawa menjelaskan. Selain itu, konsumen yang dituju merupakan individu atau keluarga. Dengan dikelilingi oleh dua perusahaan besar, yaitu Unilever dan Sinarmas, ia pun tak menampik bahwa akan banyak ekspat yang tertarik dengan kondominium tersebut.

Namun peraturan pemerintah masih belum mengijinkan para ekspat untuk memiliki lahan atau tempat tinggal dengan nama pribadi, sehingga target konsumen mereka belum mencapai ke sana. Namun, dengan akses yang mudah dijangkau, kemungkinan besar akan banyak pembeli yang membeli unit apartemen ini untuk tujuan investasi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved