Management

Strategi Pabrik Unilever Raih Peringkat “Gold” dari PROPER-KLH

Strategi Pabrik Unilever Raih Peringkat “Gold” dari PROPER-KLH

Pada 2012 ini, pabrik Unilever di Rungkut, Surabaya meraih peringkat “Gold” pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Peringkat “Gold” ini merupakan penghargaan yang pertama kali bagi perusahaan FMCG (fast moving consumer goods).

Diskusi Sustainable Manufacturing

“Peringkat Gold merupakan kebanggaan kami karena ini yang pertama kali bagi sebuah perusahaan FMCG untuk menerima penghargaan,” ungkap Mia, Head of Corporate Communication Unilever Indonesia, yang mewakili Sancoyo Antarikso, External Relation Director and Corporate Secretary Unilever Indonesia, membacakan kata sambutan pada acara diskusi yang bertajuk “Sustainable Manufacturing: Menuju Manufaktur Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan” di Planet Hollywood, Jakarta, pada Selasa (18/12).

Darwina Wijayanti, anggota dewan pertimbangan PROPER 2012, mengatakan bahwa peringkat “Green” dan “Gold” PROPER diberikan atas dasar pencapaian lebih (beyond compliance) dari standar terhadap aspek-aspek penilaian yang ada. “Aspek yang dinilai adalah sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi yang digunakan, penurunan emisi dari kegiatan operasi pabrik, pengurangan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), konservasi air, perlindungan keanekaragaman hayati serta pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.

Darwina menilai baik Unilever karena terdapat sistem penanganan sampah sejak proses pra hingga pasca-produksi dengan melibatkan mitra-mitranya. Selain itu Darwina juga melihat keseriusan Unilever dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan adanya divisi khusus untuk menangani kemasan dalam kaitannya dengan tuntutan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dalam keterangan tertulisnya, beberapa hal yang dianggap siginifikan yang dilakukan Unilever di antaranya yaitu mengurangi konsumsi listrik hingga 13-33%, mengganti sistem pendingin untuk produk Walls Ice Cream dari CFC ke pendingin yang ramah lingkungan, menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), dan menghemat pemakaian air pada tiap proses produksinya. Hingga akhir 2012, pabrik Unilever Indonesia telah mengurangi limbah berbahaya sebesar 71%.

Untuk mencapai peringkat “Gold” tersebut, Ernest Beneldy, General Manager Manufacturing Rungkut PT Unilever Indonesia Tbk, mengatakan terdapat 4 hal yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, yaitu pertama, membentuk pola pikir pekerja di pabrik dan pihak-pihak dalam mata rantai produksi pabrik Unilever tentang kepedulian terhadap lingkungan. Kedua, melakukan pengukuran terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan yang berorientasi pada pemeliharaan lingkungan. Ketiga, proses harus dilakukan end to end, dari mulai proses mendesain, pengemasan, hingga ke pengelolaan limbah. Keempat, upaya ini harus dilakukan dalam jangka panjang. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved