Management Strategy

Strategi Panasonic Berhasil Lejitkan Penjualan di Kuartal I 2013

Oleh Admin
Strategi Panasonic Berhasil Lejitkan Penjualan di Kuartal I 2013

Pada triwulan I 2013, yang dimulai bulan April hingga Juni, PT Panasonic Gobel Indonesia (Panasonic) berhasil membukukan peningkatan penjualan sebanyak 15 persen dari periode yang sama tahun lalu. Catatan positif itu tidak datang tiba-tiba. Ada strategi yang diterapkan perusahaan demi menghasilkan pertumbuhan tersebut.

Dalam acara diskusi dengan sejumlah wartawan, di Jakarta, Kamis (12/9/2013), Hiroyoshi Suga, Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia, mengutarakan, “Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi Panasonic. Melalui penerapan strategi bisnis yang kami canangkan, Panasonic di Indonesia berhasil meraih target penjualan yang baik pada kuartal I 2013 hingga 15 persen.”

panasonic hiroyoshi

Apa strategi perusahaan? Hiroyoshi menyebutkan, Panasonic telah membuat sebuah perencanaan untuk tahun 2013 hingga 2015. Visi yang ditetapkan perusahaan selama jangka waktu itu adalah pertumbuhan dua digit dengan peningkatan profitabilitas. Demi mencapai itu, perusahaan lantas membuat lima strategi pemasaran. “Ada produk, channel, 5 touch points, tenaga penjualan, dan kategori baru,” sebutnya. Tetapi, tidak semua strategi dijelaskan pria asal Jepang ini secara detail.

Pada strategi produk, Panasonic membagi produk ke dalam dua kategori, yakni zona nilai (value) dan volume. Zona nilai meliputi produk yang menawarkan nilai lebih kepada konsumen. Pasar produk ini adalah masyarakat kelas atas. Produknya sendiri meliputi produk econavi (AC, mesin cuci, dan kulkas), Smart Viera, dan Panasonic beauty. Untuk produk premium, Panasonic tidak membuatnya di Indonesia.

Sedangkan, zona volume berisi produk-produk yang menyasar konsumen kelas menengah. Produk di zona ini diproduksi di Indonesia dan hanya untuk pasar domestik, seperti home theater, kulkas, mesin cuci tipe alowa+ yang mempunyai daya yang rendah. “Beberapa produk dibuat khusus di sini (Indonesia), karena ada kebutuhan produk yang berbeda di beberapa negara,” tutur Hiroyoshi.

Terkait strategi tenaga penjualan, Panasonic mempunyai kekuatan dengan keberadaan 12 cabang di seluruh Indonesia, ditambah dengan 48 pusat servis. Rencananya, perusahaan bakal menambah dua cabang di Bandung dan Yogyakarta.

panasonic 2

Ia pun menyebutkan, 5 touch points adalah strategi yang meliputi media ads, store front, promoter, online, dan PR. Di sini perusahaan berusaha menjalin hubungan baik dengan media dan mitra, membangun brand image, hingga meningkatkan pemasaran secara digital. “Online sekarang menjadi sangat penting,” dia menegaskan.

Perusahaan pun tidak hanya mengandalkan penjualan produk-produk rumah tangga. Panasonic mengembangkan bisnis system solutions, di mana produknya seperti produk kamera keamanan (CCTV) dan papan tulis elektrik untuk sekolah (panaboard). Inilah yang disebut dengan strategi kategori utama. Bisnis ini pun berkembang pesat dengan pertumbuhan lebih dari 20 persen di kuartal I tahun ini.

Kelima strategi pemasaran yang dijalankan berbuah manis. Pertumbuhan penjualan tercatat 15 persen. Produk yang memberikan kontribusi besar bagi penjualan adalah TV, audio, AC, dan kulkas. Bahkan, di bulan Juli lalu, perusahaan berhasil menjual lebih dari 90 ribu unit kulkas. “Pangsa pasar TV, kulkas, dan home theater meningkat,” tandas Hiroyoshi. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved