Management Trends

Strategi PLAN Tetap Berkembang di Tengah Pandemi

Vue Palace Hotel Bandung salah satu hotel milik PLAN

Salah satu yang dihempas krisis akibat pandemi COVID-19 adalah industri parisiwata dan perhotelan. Namun tidak semua mengalami kondisi ini, jika menjalankan strategi yang tepat. Tidak hanya bisa bertahan, tapi juga bisa terus mengembangkan bisnis, termasuk membuka hotel baru.

Adalah PT Planet Properindo Jaya Tbk, perusahaan dengan nama saham PLAN ini terus menjaga sustanabilty business di tengah pandemi dengan tidak berhenti berekspansi, inovasi layanan dan produk serta manajemen hotel yang menjaga protokol kesehatan.

Menurut Antonyo Hartono Tanujaya, Direktur Utama PLAN, justru di saat seperti inilah merupakan saat yang tepat untuk menyiapkan strategi yang akan digunakan ketika pandemi berakhir. “Target strategi pertama kami adalah warga Jakarta yang sudah jenuh di rumah namun tidak memiliki akses untuk bisa pergi ke luar kota maka kami membangun hotel agar warga Jakarta bisa melakukan staycation atau kegiatan menginap di sebuah hotel yang dekat dengan rumah hanya untuk mengganti suasana sementara,” terangnya.

Saat ini, kebutuhan hotel yang praktis dan terjangkau sangat diminati oleh semua orang khususnya bagi warga yang ingin melakukan staycation. Namun seringkali hotel dengan harga terjangkau hadir dengan fasilitas yang seadanya.

Oleh karena Itu, strategi kedua PLAN adalah melakukan pengembangan bisnis konsultasi dan manajemen pengelolaan hotel & resort yang di mana segmen hotel yang akan dijangkau mencakup Capsule Hotel, Budget Hotel, dan hotel bintang 3.

Seluruh segmen tersebut dipilih oleh PLAN karena membutuhkan modal yang minim, waktu BEP (Break Even Point) yang singkat, dan hanya membutuhkan sedikit ruang untuk setiap kamarnya, sehingga dapat memiliki tingkat okupansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel pada umumnya.

PLAN juga melakukan terobosan atau inovasi produk dan layanan, salah satunya saat ini sedang melakukan pembangunan creative economy hotel di daerah Kelapa Gading tepatnya di 3 lantai teratas Gedung Citi Hub, menggunakan dana hasil Penawran Umum.

Hotel yang bernama Citi Hub Rooms Inc ini akan dikelola oleh Artotel selama 10 tahun ini direncanakan akan memiliki 102 kamar dan dilengkapi dengan fasilitas Coffee bar, Gym & Spa, Co-working space, dan 3 ruang pertemuan dengan kapasitas masing-masing 150 orang per ruangan.

Daerah Kelapa Gading menjadi pilihan lokasi hotel tersebut karena merupakan pusat distrik bisnis di Jakarta Utara, maka daerah Kelapa Gading merupakan pilihan yang tepat dimana demand akan kebutuhan kamar masih lebih besar dibandingkan supply jumlah kamar yang tersedia sekarang, baik untuk golongan menengah (budget hotel) maupun untuk golongan atas (hotel bintang lima). Kelapa Gading juga dikelilingi oleh berbagai tempat hiburan seperti shopping mall, sport station, exhibition dan convention hall.

Menariknya, di tengah banyak pemain hotel kesulitan tamu menginap, tingkat okupansi Hotel Vue Palace Bandung salah satu hotel milik PLAN ditargetkan bisa mencapai 75% hingga akhir tahun ini. Ternyata ini berkat jelinya manajemen melihat pasar lain, yaitu production house, sehingga hotel tersebut bisa dikontrak untuk sebuah sinetron sehingga memenuhi 30% kamar Hotel Vue Palace setiap harinya.

Rata-rata okupansi hotel di Bandung tercatat sudah mencapai kenaikan hingga 60% setelah berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memasuki fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Jerry Misa Egeten Direktur PLAN menjelaskan meski banyak turis yang berdatangan, pihaknya selalu memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan disiplin, sehingga turis tidak perlu khawatir jika akan menginap di hotel kami.

Menurutnya, dengan adanya relaksaksi peraturan Pemerintah Kota Bandung, membuat masyarakat di sekitar Jawa Barat melakukan revenge tourism atau aksi balas dendam para turis lokal setelah terlalu lama berada di dalam rumah, terutama warga Jakarta yang merasakan PSBB selama berbulan-bulan.

“Kami juga sangat yakin tingkat okupansi akan terus meningkat karena dengan melihat situasi sekarang ini yang baru memasuki fase AKB saja sudah mengingat sangat drastis, apalagi jika seluruh peraturan pembatasan dicabut maka industri yang akan cepat pulih adalah industri pariwisata dan perhotelan,” tandas Jerry.

Dengan berbagai langkah strategi tersebut, ke depannya PLAN diyakini akan menghasilkan pendapatan dari pengembangan bisnis baru tersebut. Ditargetkan pada tahun 2021, dengan dua hotel tersebut, PLAN akan mencatatkan pendapatan sekitar Rp39,2 miliar.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved