Management Strategy

Strategi WIKA Merajai Asia Tenggara

Strategi WIKA Merajai Asia Tenggara

Perusahaan konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), mencanangkan Visi 2020, yakni menjadi satu perusahaan terbaik di bidang engineering, procurement & construction (EPC) serta investasi yang terintegrasi di Asia Tenggara.

Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo menatakan, kesadaran manajemen untuk meningkatkan daya saing adalah elemen penting untuk menjaga kepercayaan investor. Ada beberapa strategi yang diusung perseroan.

Pertama, memperkuat struktur modal kerja proyek di dalam negeri, khususnya berkenan dengan proyek EPC yang telah lama dirintis dengan menggunakan pilar usaha (industri, infrastruktur sipil & konstruksi bangunan gedung, energi & industrial plant, dan realty & properti).

Kedua, mengembangkan usaha konstruksi di luar negeri. Keberhasilan menggarap Proyek Pembangunan Jalan Tol East West Motorway menjadi pijakan untuk kesuksesan proyek lainnya di luar negeri yang terus digenjot.

“Dengan kapasitas itulah, WKA ke depan ingin menjadi pemain yang diperhitungkan di pasar konstruksi regional selain menjadi leader di pasar domestik,” kata dia.

Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo

Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo

Ketiga, meningkatkan kapasitas sebagai perusahaan investasi di berbagai proyek konstruksi dan peluang-peluang usaha lainnya terkait sektor konstruksi. Sehingga, perseroan tak hanya sebatas pelaksana proyek, tetapi juga investor atau pemilik proyek. Dengan kata lain, proyek-proyek dikerjakan dengan skema investasi.

Keempat, melakukan benchmarking terhadap kompetitor untuk membuat diagnosis berbagai penyakit korporasi. Sehingga, mampu meramu berbagai strategi yang dapat mendorong performa WIKA menjadi efisien. Selanjutnya, jeli melihat peluang proyek-proyek besar.

“Bila peluang bisnis yang muncul berbeda dari karakter bisnis inti, WIKA tak segan membentuk anak usaha baru. Bila WIKA tak cukup besar mewadahi peluang itu, kolaborasi akan dilakukan,” ujar dia.

Bintang menjelaskan, WIKA telah berubah menjadi sebuah kelompok usaha yang memiliki lima pilar bisnis yakni industri, infrastruktrur sipil & bangunan gedung, energi & industrial plant, realty & property, dan investasi. Perseroan telah mengembangkan anak-anak perusahaan di tiap pilar bisnis.

“Dalam pengembangan bisnisnya, WIKA selalu melakukan ekspansi usaha, baik itu secara organik maupun anorganik dan aksi korporasi strategis lainnya,” kata dia.

Misalnya, spin off unit bisnis dalam Induk WIKA menjadi anak perusahaan, yakni PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton). Langkah akuisisi bisnis yang telah dilakukan seperti mengakusisi PT Sarana Karya (Kini bernama PT WIKA Bitumen). Contoh lain adalah anak usaha, WIKA Beton mengakusisi PT Citra Lautan Teduh (kini bernama PT WIKA CLT).

Dia menambahkan, perseroan juga merevitalisasi pendanaan seiring makin besarnya bisnis yang dijalankan. Kinerja bagus selama ini memungkinkan WIKA memperoleh dana dari luar dalam jumlah besar. Sehingga, perseroan lebih mudah menghimpun dana melalui penerbitan surat utang jangka menengah dan panjang ataupun dengan mekanisme right issue. (Reportase: Maria Hudaibyah Azzahra)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved