Management Strategy

Supermentor 2: Motivasi Anak Muda Raih Impian

Supermentor 2: Motivasi Anak Muda Raih Impian

Banyaknya anak muda Indonesia yang pesimis dalam meraih impian-impiannya, membuat Dino Patti Djalal menggelar Kultum Supermentor 2. Seminar ini didasari bahwa orang-orang yang sukses memiliki kewajiban moral kepada masyarakat untuk membagi resep-resepnya.

Orang-orang sukses ini diharapkan dapat menjadi figur sebagai mentor, karena cara menyerap ilmu terbaik adalah adalah memiliki mentor, yang bukan hanya menjadi pendamping, pembimbing, pendidik, dan pemotivator, tapi sekaligus juga menjadi panutan. Supermentor2 Acara seminar motivasi ini ditujukan untuk anak-anak muda ini menampilkan 5 narasumber yang inspiratif untuk anak muda Indonesia. Handry Santriago, CEO General Electrical Indonesia ; Iwan Sunito, pengusaha properti di Sydney ; Merry Riana, yang memiliki penghasilan US$ 1 juta di usia 26 tahun ; Peter F. Gontha seorang eksekutif; dan Petrus Golose, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hadir memberikan cerita perjalanan karir mereka, serta kiat-kiat yang harus dijalankan sebagai wujud pencapaian.

Petrus Golose menceritakan perjuangan dalam menumpas teroris, yang juga diliputi kecemasan tetapi tetap memerlukan kecerdasan.

Peter F. Gontha memaparkan tentang awal perjuangannya saat dikirim orang tuanya ke Belanda dengan berbekalkan US$200 hingga menjadi eksekutif di banyak perusahaan.

Merry Riana, menyampaikan tentang kisahnya yang berawal saat berkuliah di Australia dengan uang saku 10 ribu dollar Singapura per minggu yang membuat Merry untuk memulai bekerja dan akhirnya menjadi sukses.

Iwan Sunito, yang dulu kerap tinggal kelas, menceritakan tentang rasa bosan menjadi orang bodoh dan kemudian memutuskan bekerja keras.

Handdry Santriago, pemuda setengah lumpuh, memaparkan ketakutannya saat kehilangan kemampuan berjalan lalu bangkit dan dipercaya menjadi seorang CEO.

Cerita-cerita inspiratif yang berasal dari pengalaman narasumber itu, menjadi salah satu pembeda seminar ini dengan seminar lain. Karena Dino meyakini bahwa 10 ribu jam sekolah belum tentu dapat life skills sama dengan 3 jam di Supermentor 2. Selain itu, seminar yang dihadiri lebih dari 1300 peserta ini juga memiliki format kultum, di mana setiap narasumber masing-masing diberi waktu 12 menit untuk bercerita.

“Pembeda, formatnya kultum, masing mentor sekitar 12 menit, walaupun pasti molor. Saya juga meminta mereka, bukan hanya inspiratif, tapi juga entertaining dan harus ada resep sukses, life skills, dan etos kerja. Saya ingin mereka menceritakan tentang pengalaman kerja mereka, hal yang tidak mungkin didengar dari bangku sekolah 10 ribu jam di bangku sekolah, belum tentu sama dengan duduk 3 jam di sini. Karena yang dipelajari di sini, bukan saja cerdas tapi juga cerdik, “ ucap Dino. Seminar yang mengambil tema From Undergog to Over – Achievers : Resep Sukses, Life Skills, Etos untuk Generasi Indonesia Abad 21 ini, tanpa dipungut biaya dan setiap narasumber yang hadir tidak dibayar. Seminar yang bersifat non profit ini, meyakini bahwa anak muda Indonesia memiliki potensi besar. Oleh karena itu, anak muda diharapkan tidak lengah, agar tidak disalip oleh bangsa-bangsa yang ada di belakang negara ini. Seminar ini juga dilaksanakan sebagai peringatan Hari Kesaktian Pancasila, yang jatuh pada 1 Juni. “Potensinya besar, tapi semangat saja tidak cukup, juga banyak akal. Karena penyakit bangsa ini, kaya semangat tapi miskin konsep,” tambah Dino. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved