Management Strategy

Suzuki Makin Agresif Menambah 15-18 Diler Baru

Suzuki Makin Agresif Menambah 15-18 Diler Baru

PT Suzuki Indomobil Sales, agen tunggal pemegang merek Suzuki, berancang-ancang untuk memperluas jangkauan pasarnya dengan menambah jaringan penjualannya. Pada tahun ini, Suzuki Indomobil berencana membuka 15-18 diler, sehingga nantinya akan menggenapi jumlah diler Suzuki sebelumnya yang tercatat sebanyak 266 diler.

Davy J Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Suzuki Indomobil Sales, mengatakan pihaknya belum bisa merinci nilai investasi per diler. “Tahun ini kita akan tambah 15 diler,” kata Davy tanpa menyebutkan nilai investasinya. Davy menambahkan pihaknya berupaya untuk mempertahankan pangsa pasar atau meningkatkan penjualannya meski proyeksi penjualan mobil diprediksi stagnan.

Guna memperkuat penjualannya, Suzuki berencana meluncurkan varian Suzuki Karimun Wagon R GS. Penjualan mobil jenis low cost green car (LCGC) ini merupakan salah satu model yang diandalkan Suzuki. Pada tahun ini, penjualan Suzuki Karimun Wagon ditargetkan naik sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 17,068 unit.

Suzuki Ertiga. (Foto : IST).

Suzuki Ertiga. (Foto : IST).

Selain Suzuki, PT Ford Motor Indonesia juga akan menambah 8 diler pada tahun ini. ATPM mobil Ford ini memiliki sejumlah model yang digemari konsumen, salah satunya Ford Fiesta. Adapun, PT Toyota Astra Motor, berencana membangun sekitar 10 cabang penjualan (sales, service & spare part), sehingga nantinya jumlah diler Toyota akan bertambah menjadi 283 unit dari sebelumnya sebanyak 273 unit.

Sebelumnya, Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, mengatakan investasi untuk pembangunan cabang penjualan tersebut diestimasikan lebih dari Rp 50 miliar per unit. “Investasi untuk masing-masing cabang penjualan kami bervariasi karena nilainya tergantung harga tanah yang saling berbeda di setiap daerah,” kata Rahmat.Tujuan dari penambahan jaringan penjualan ini adalah menjangkau pasar yang potensial serta memperkuat posisi pasar Toyota.

Rahmat mengatakan penjualan Toyota di tahun 2015 diestimasikan sama jumlahnya seperti penjualan di tahun 2014, yaitu sekitar 400 ribu unit. Toyota Avanza diharapkan masih menjadi kontributor utama terhadap total penjualan di tahun lalu tersebut.

Penambangan jaringan penjualan ini menyiratkan sikap optimistis dari para ATPM dalam menghadapi tantangan di masa depan. Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil hingga akhir tahun ini akan stagnan. Jumlahnya sebanyak 1,2 juta unit atau setara dengan raihan penjualan di tahun 2014.

Sedangkan, Frost & Sullivan memproyeksikan penjualan roda empat di tahun ini naik sebesar 5%, menjadi 1,286,000 unit dari 1,208,019 unit di tahun sebelumnya. Indonesia diprediksi akan menjadi pemimpin pasar mobil di Asia Tenggara dalam 3-5 tahun mendatang.

Pimpin Asia Tenggara

Realisasi penjualan di tahun lalu terbilang menurun karena lebih rendah apabila dibandingkan tahun 2013 sebanyak 1,229,000 unit. Meski demikian, penjualan mobil di Indonesia pada 2014 lalu menempatkan Indonesia sebagai pemimpin pasar kendaraan bermotor roda empat yang paling tinggi di Asia Tenggara. Pangsa pasarnya mencapai 38%

Mengacu data Frost & Sullivan, Thailand berada di posisi kedua. Penjualannya sebanyak 882 ribu unit dengan pangsa pasar sebesar 27%. Penjualan mobil di Thailand menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 1,33 juta unit. Sedangkan posisi ketiga diraih Malaysia yang membukukan penjualan mobil di tahun 2014 sebanyak 666 ribu unit. Raihan ini tumbuh sebesar 1,5% dibandingkan penjualan di tahun 2013 sebanyak 656 ribu unit. Untuk jumlah totalnya, penjualan mobil di Asia Tenggara pada tahun lalu turun sebesar 9,4%, 3,22 juta unit dari 3,55 juta unit di tahun 2013. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved