Management Trends zkumparan

SWA HR Excellence Webinar Series: Mindset and Values for the NOW of Work

Suka atau tidak suka, pandemi Covid-19 telah mengubah begitu banyak hal. Salah satunya mengubah cara bekerja. Mayoritas kita sekarang bekerja secara Work from Home (WFH). Tapi apakah hanya ini dampaknya? Lalu mindset seperti apa yang bisa dipegang agar kita bisa tetap berkilau di masa-masa sulit seperti sekarang?

Tina T. Kemala Intan, Human Capital & Legal Director PT Semen Indonesia (Persero), Tbk., berbagi pandangannya terkait hal ini. Ia melihat krisis karena pandemi mendorong perubahan ke setidaknya 7 hal prioritas: Smart work, physical and mental health, new paradigm of skills and talent, flexible workforce, leadership with head, heart, and hands, purpose-driven culture, dan bionic organization.

Kemudian menurutnya, kita perlu merangkul Now of Work baru dengan mengubah cara kita berpikir dan bekerja. Karena yang dulunya sebagai future sudah terjadi sekarang. Ada beberapa poin yang harus diperhatikan: Pola pikir/mindset harus diubah menjadi selaras; semua hal membutuhkan digital delivery; employee experience; moments; peran leaders; people data, digital workplace; roadmaps need revising and focus now.

“Harus memiliki growth mindset, karena bisa membuka diri untuk terus belajar dan beradaptasi. Mencari bagaimana solusinya, bukan hanya mengutuknya. Sekarang yang banyak dicari perusahaan adalah orang yang memiliki tipe problemsolver,” ujarnya di acara HR Excellence Webinar series: Presenting Best & Future Practices yang diselenggarakan SWA dan LEM FEB Universitas Indonesia.

Selain itu ia juga menyarankan jika kita mau survive maka kita harus belajar menjadi extraordinary person. “Ini adalah daily basic. Harus setiap hari dilatih, tidak bisa tiba-tiba menjadi extraordinary,” katanya. Berikutnya adalah harus mempunyai tujuan yang jelas, improvement, impact others, dan kepercayaan diri yang bagus.

Dyah Parameshwary, M.Psi., Psikolog Senior Consultant Lembaga Manajemen FEB Universitas Indonesia, sebagai pembahas materi, menambahkan bahwa organisasi saat ini harus menerima now of work ini caranya dengan mengubah pola berpikir dan bekerja. Artinya semua angota organisasi harus membiasakan dengan hal-hal yang berbau teknologi digital.

“Agility tampaknya menjadi hal mutlak untuk dimiliki oleh setiap orang maupun organisasi untuk menghadapi tuntutan now of work ini. Kuncinya adalah kesediaan untuk mau berubah. Agile mindset ini kurang lebih sama dengan growth mindset yang disampaikan Ibu Tina,” tutur Dyah.

Dyah melanjutkan, ada beberapa hal yang harus dimiliki supaya bisa beradaptasi dengan kondisi ini. Pertama, sikap mental yang positif. Bagaimana kita bisa melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif. Kedua, rasa haus terhadap pengetahuan, atau keinginan untuk terus belajar, sederhananya dengan konsep 5W+1H. Ketiga, keberhasilan adalah kesuksesan tim, bukan hanya individual. Keempat, pragmatism. Fokus pada hal-hal yang bisa dilakukan bukan pada yang tidak bisa dilakukan. Kelima, keberanian untuk gagal. Berani untuk mencoba hal baru.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved