Seiring dengan kepedulian masyarakat terhadap alam semakin besar baik di Indonesia dan lingkup dunia, industri pun dituntut untuk juga peduli terhadap lingkungan sekitar. Misalnya saja, pelaku industri harus bisa mengelola limbahnya sehingga ketika dikeluarkan ke alam bebas tidak menciderai lingkungan.

Kadin Indonesia pun melihat, hanya sebagian kecil pelaku industri yang sudah menerapkan konsep industri hijau. Para pelaku industri dipandang masih kesulitan untuk membuang limbah-limbah berbahaya setelah proses produksi. Sebagai solusi, lembaga ini berharap agar pemerintah bisa melakukan beberapa hal.

limbah industri menciderai lingkungan

Pertama, Kadin Indonesia menghimbau pemerintah untuk bisa mempermudah perizinan bagi pengusaha yang mengembangkan industri khusus mengelola limbah-limbah berbahaya.

“Kemudahan perizinan diperlukan, karena sebenarnya investasi untuk industri semacam ini relatif besar,” terang Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kadin Indonesia, di sela-sela Pameran Foto Industri Hijau yang digagas oleh Forum Wartawan Industri (Forwin) di Kementerian Perindustrian, Jakarta (7/5/2013).

Selain izin yang mudah, menurut dia, aturannya pun harus jelas. Hal ini penting agar pelaku industri pengelolaan limbah mendapatkan kepastian dan perlindungan hukum. Bahkan, kalau perlu industri ini diberikan insentif agar bisa berkembang.

“Kita harapkan industri pengelola limbah tidak hanya ada di Jakarta saja, tetapi di daerah industri lainnya, seperti di kota-kota yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur agar tidak membutuhkan biaya yang tinggi untuk mengirimkan limbah-limbah dari industri,” kata Suryo.

Ditegaskan dia, di tengah-tengah semua keterbatasan dalam berproduksi, para pelaku usaha harus peka terhadap isu-isu lingkungan. Karena menjalankan bisnis tidak hanya semata untuk jangka pendek saja, melainkan jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan. “Business itu harus cermat karena berkenaan dengan keberlanjutan usaha,” pungkasnya. (EVA)