Management Capital Market & Investment

Tahun 2017, Adhi Karya Targetkan Pendapatan Rp14,5 Triliun

Tahun 2017, Adhi Karya Targetkan Pendapatan Rp14,5 Triliun

Kendati kondisi perekonomian Indonesia belum membaik, tapi PT Adhi Karya (Persero) Tbk optimistis menghadapi bisnis pada 2017. Tahun depan, BUMN konstruksi ini mematok target pendapatan Rp14,5 triliun dan laba bersih Rp505 miliar. Sementara itu anggaran belanja modal dialokasikan Rp2 triliun dengan sumber dana dari kas internal serta pinjaman.

adhikarya

Selain antusias menyongsong kinerja tahun 2017, Adhi Karya juga menargetkan kontrak proyek baru senilai Rp44 triliun. Jumlah itu meningkat lebih dari 100% dibandingkan pencapaian kontrak tahun 2016 senilai Rp18 triliun.

Apa saja proyek Rp44 triliun tersebut? “Proyek LRT Rp23 triliun dan proyek non LRT Rp21 triliun,” ujar Budi Harto, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto. Mayoritas kontrak tahun 2017 didapatkan dari proyek di luar Jawa. Contoh, pelabuhan yang cukup besar di Kalimantan Barat (Kalbar) sebesar Rp7 triliun, bandara di Banjarmasin akan dikembangkan, kemudian ada di Sorong akan dibangun pelabuhan cukup besar. Lalu, kontrak di Bangka Belitung yang nilainya mencapai Rp400 miliar, serta kontrak proyek di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. “Kami akan membangun bendungan di Sulawesi Selatan antara kuartal III atau IV pada tahun depan,” Budi menegaskan.

Per Oktober 2016 Adhi Karya mencatat perolehan kontrak baru senilai Rp11,4 triliun atau setara dengan 63% dari target kontrak baru sebesar Rp17,9 triliun hingga akhir 2016. Pertumbuhan kontrak baru ini hingga Oktober 2016 meningkat 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontribusi kontrak itu masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 86,6%, dan sisanya dari lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari BUMN sebesar 39,7%, ABPN atau APBD sebesar 34,9%, sedangkan swasta atau lainnya sebesar 25,4%.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved