Management

Tahun Ini Kredit Diperkirakan Tumbuh 12%

Tahun Ini Kredit Diperkirakan Tumbuh 12%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2017 bisa mencapai 9%-12%. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad, mengatakan, OJK tahun 2017 ini telah merumuskan beberapa program yang pada intinya akan mendorong pertumbuhan kredit.

Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK

Pertama, bagaimana peran sektor jasa keuangan dapat lebih kontributif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,meningkatkan daya beli masyarakat dan sekaligus mendorong distribusi pendapatan yang lebih merata. Kedua bagaimana kontribusi sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan ketahanan dan stabilitas sistem keuangan.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya juga akan mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit ke sektor-sektor yang produktif dan menggali potensi penyaluran kredit ke berbagai daerah yang potensial namun terbatas akses keuangannya. “Nantinya ada beberapa sektor ekonomi yang akan terus didorong yaitu perdagangan, industri pengolahan, pertanian, dan real estate. Tentu ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan,” ujarnya.

Muliaman yakin kedua aspek tersebut akan menjadi kunci untuk mengarungi 2017 dan juga tahun-tahun ke depan. Peran ekonomi domestik perlu diperkuat untuk mengantisipasi lambatnya pemulihan global. Penyebaran sentra pertumbuhan juga perlu dipercepat agar hasil pembangunan dapat dinikmati secara lebih merata. “Inisiatif-inisiatif yang Kami susun diharapkan juga dapat memperluas akses keuangan oleh seluruh kalangan masyarakat,”jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, bahwa Bank Indonesia (BI) telah mencatatat hingga akhir Desember 2016, kredit perbankan tumbuh sebesar 9%. Untuk itu, ia memperkirakan di tahun 2017 pertumbuhan kredit antara 10%-12%.

Walaupun kondisi global belum stabil namun ia Kami melihat bahwa di tahun 2017 sudah ada perbaikan-perbaikan dari harga komoditi sebelumnya tiga tahun terakhir harga terus turun, tetapi di tahun 2016 akhir harga komodi sudah mulai membaik memang belum seperti semula namun sudah ada perbaikan. “Kami juga lihat harga minyak sudah membaik jadi hal-hal ini merupakan satu signal postifi bagi Indonesia. Kami di Bank Indonesia melihat ini adalah tahun recovery tahun pemulihan dan ini akan didukung kondisi yang baik di tahun 2017” ujarnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved