Management

Takjub Akbar 2020 Fasilitasi Tren Hijrah ke Ekonomi Syariah

Tito Maulana, Co-founder Tajir (tengah)

Fenomena hijrah diprediksi akan bertumbuh dan menyebar agresif,terutama di perkotaan. Gerakan hijrah juga disebut menjadi tren di kalangan Muslim perkotaan dengan didominasi oleh golongan milenial. Di sisi lain, polemik sosial kerap dihadapi para pejuang hijrah, salah satunya pada sektor ekonomi.

Di sisi lain, sektor syariah tengah menggeliat hingga mancanegara. Bank sentral di Filipina mengesahkan Undang-Undang perbankan Islam yang baru pada Desember 2019. Kebijakan tersebut diperkirakan ekonom akan mengarah pada “gelombang keuangan dan perbankan” di Mindanao yang kurang pasokan pada 2020 dan membuka potensi penuh atas pembiayaan Islam dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Sementara itu, Singapura menjadi negara non-Muslim paling awal pengadopsi sistem ekonomi syariah. Di Indonesia, loyalis bank syariah mencapai 5% pada 2018. Angka ini meningkat dari kemunculan awalnya di 2003 yang hanya 1%.

PT Jalan Setelah Hijrah mengukuhkan posisinya dengan mengambil peran utnuk mengembangkan potensi ekonomi umat melalui Tajir. Yakni sebuah gerakan muamalah kolaboratif yang merangkul para profesional dan pengusaha Muslim sukses, untuk saling berbagi dalam rangka sharing knowledge kepada para pejuang hijrah milenial.

“Kami membaca fenomena hijrah, terutama di kalangan milenial sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat ekonomi umat, pada sektor syariah. Tajir dalam hal ini ingin memperkenalkan ekosistem muamalah sebagai sebuah solusi, yang berbasis pada semangat kolaboratif dan berbagi,” kata Tito Maulana, Co-founder Tajir sekaligus Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Kadin DKI Jakarta.

Tajir menggelar Takjub Akbar sebagai gerbang utama pengenalan ekosistem muamalah Tajir sekaligus wadah yang menampung semangat, gagasan dan motivasi para teman tajir. Gerakan muamalah Tajir tidak ingin terjebak pada batas transaksional belaka, namun juga keikhlasan berbuat baik antar sesama.

“Kita berjuang sesuai kemampuan kita masing-masing. Siapapun yang ingin menyumbangkan keahliannya, ilmunya, Insya Allah kita siap menerimanya. Yang ustadz, ilmu agamanya, yang pedagang mungkin dengan ilmu dagangnya, yang kaya dengan uangnya, yang bisa apapun yang kita miliki.,” jelas ustadz Syafiq Riza Basalamah.

Takjub Akbar menjadi ajang transfer knowledge dan sharing inspirasi perjalanan para mentor selama masa transformasi mencipta iklim ekonomi syarii ke dalam lingkungan bisnisnya. Materi yang disampaikan para mentor, juga diharapkan menjadi bekal awal bagi para Teman Tajir dalam meneguhkan proses berhijrah.

Takjub Akbar 2020 diselenggarakan perdana pada 19 Januari 2020 di Masjid Al Azhar Jakarta dengan menghadirkan Ustadz Syafiq Riza Basalamah dan Ustadz Subhan Bawazier, serta figur pengusaha Muslim seperti; Ucok Nasution (Founder JakCloth), Dhyda Maryudha (Owner Sagaleh) dan Reza AbuUmar (Profesional Chef).

Ekosistem Tajir mengacu pada penguatan ekonomi umat melalui perwujudan muamalah, yakni bisnis syarii. Tajir berupaya menjawab tantangan polemik sosial yang dihadapi para pejuang hijrah secara umum khusus nya milenial, terutama pada sektor ekonomi.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved