Management Strategy

Tanpa Dana APBN, Kereta Cepat Mulai Digarap

Oleh Admin
Tanpa Dana APBN, Kereta Cepat Mulai Digarap

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan proyek kereta cepat akan segera dilaksanakan. “Finalisasi agreement yang saya dapat kalau bisa minggu ini, “katanya di gedung DPR, Senin, 5 Oktober 2015.

Rini mengatakan pembagian proyek kereta cepat adalah 60 persen dikerjakan konsorsium dalam negeri dan 40 persen Cina. Dari 60 persen tersebut, konsorsium yang turut andil dalam pengerjaan kereta cepat ini adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PTPN 8.

Menurut Rini, program kereta cepat ini sebagian besar akan digarap sipil. “Modal yang dipakai adalah lahan yang kita gunakan untuk stasiun, itu dikerjakan PTPN 8,” kata dia.

RiniSoemarno

Order terbesar dari proyek ini akan diberikan kepada Wijaya Karya selaku team leader proyek kereta cepat. Rencananya, pemesanan beton yang akan digunakan untuk membangun pilar akan diserahkan kepada PT Wika Beton. “Wika nanti akan mendapat Rp 1,8 triliun,” ujarnya.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo mengungkapkan, dari sebagian besar proses yang dikerjakan di dalam negeri tersebut, perseroan bisa mendapatkan keuntungan. “Sekarang 60 persen dikerjakan sipil, nanti saat pelaksanaan bisa meningkat 80-90 persen. Modal akan masuk secara bertahap dalam tiga tahun,” tuturnya.

Sebelumnya, proyek kereta cepat yang disetujui secara sepihak oleh Menteri BUMN ini direncanakan tidak menggunakan dana APBN. Rini menegaskan bahwa sumber dana akan menggunakan utang perbankan sebanyak 75 persen dengan jangka waktu 40 tahun.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved