Management Strategy

Tekad Djakarta Lloyd Melesat Bak Meteor

Tekad Djakarta Lloyd Melesat Bak Meteor

Perusahaan pelayaran, PT Djakarta Lloyd (Persero), mengincar kenaikan keuntungan hingga lebih dari enam kali lipat pada tahun ini. Kalau pada tahun lalu, laba bersih hanya Rp 8-10 miliar, tahun ini, perseroan menargetkan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 65 miliar.

“Target penjualan tumbuh 411%, dari Rp 153 miliar menjadi Rp 639 miliar. Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk memperbaiki enam kapal dan membeli satu kapal jenis Handymax,” kata Dirut PT Djakarta Lloyd, Arham Torik.

Dirut PT Djakarta Lloyd (Persero), Arham Torik (Foto: IST)

Dirut PT Djakarta Lloyd (Persero), Arham Torik (Foto: IST)

Pada tahun ini, perusahaan pelayaran samudera pelat merah itu mendapat PMN sebesar Rp350 miliar di APBN Perubahan 2015. Sesuai rencana bisnis perseroan, dana itu akan dialokasikan antara lain untuk perbaikan 6 unit kapal dan pembelian 1 unit kapal curah handymax.

Total alokasi dana untuk perbaikan enam kapal mencapai Rp207,2 miliar, meliputi dua unit kapal berkapasitas 1.600 TEUs atau setara dengan 1.600 kontainer, tiga unit kapal berkapasitas 400 TEUs atau setara 400 kontainer, dan satu unit kapal 208 TEUs. Perseroan juga akan membeli kapal curah jenis Handymax berkapasitas 45 metrik ton senilai Rp142,8 miliar.

“Harapannya, PP (Peraturan Pemerintah) segera turun agar pencairan dananya bisa dimulai. Semuanya akan dikerjakan oleh galangan kapal di Indonesia. Kami masih berkoordinasi dengan PT PAL Indonesia, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari, dan Dok Surabaya,” katanya.

Menurutnya, ini adalah saat yang tepat untuk perusahaan lokal memiliki kapal sendiri dengan catatan kargonya sudah ada di tangan. Jika itu diserahkan ke perusahan asing, maka mereka yang akan mendapat kapal. Dalam bisnis pelayaran, ketersediaan kargo akan memudahkan pengadaan kapal.

“Ada rencana menggarap beberapa proyek. Kami sedang menjajaki bermain di sektor lain selain saat ini kerjasama dengan PT Krakatau Steel dan PLN. Ini terkait keinginan Ibu Menteri (BUMN, Rini Soemarno) untuk meningkatkan sinergi BUMN, yang tujuannya untuk menurunkan biaya logistik, terutama bagi BUMN sendiri,” kata Arham.

Dengan selesainya program restrukturisasi utang, ditambah raihan kontrak baru dengan BUMN lain seperti PT PLN (Persero), PT Aneka Tambang (Persero), dan PT Krakatau Steel, untuk mengangkut komoditas seperti batubara, BBM, gas, timah, semen, pupuk, hingga produk sembako, kinerja perseroan akan terus membaik. Ada juga kontrak dengan swasta mengangkut batubara milik PT Adaro Enery dan PT Berau Coal.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved