Marketing Management

Terobosan SML dari Smart Digital City Hingga Price Amnesty

Terobosan SML dari Smart Digital City Hingga Price Amnesty

Sinar Mas Land konsisten membangun inovasi dan inspirasi selama 40 tahun beroperasi. Apa saja terobosannya di tahun 2016?

Inovasi sudah menjadi jiwa Sinar Mas Land (SML). Maklum, perusahaan yang sukses melembagakan inovasi terbukti mampu menghasilkan terobosan dengan nilai orisinalitas tinggi, kinerja bisnis jempolan serta berdampak signifikan pada industrinya dan masyarakat. Itulah sebabnya Sinar Mas Land tidak hanya berhasil memelopori konsep inovatif produk residensial (konsep cluster) dan komersial (trade center), tapi juga satu-satunya kawasan hunian kota mandiri di Indonesia yang bertransformasi menerapkan Integrated Smart Digital City di BSD City, Tangerang Selatan.

Michael Widjaja, CEO Sinar Mas Land saat mengunjungi kantor MyRepublic Plaza (Foto by Eva/SWA)

(kanan) Michael Widjaja, CEO Sinar Mas Land saat mengunjungi kantor MyRepublic Plaza (Foto by Eva/SWA)

Cita-cita BSD City menuju Integrated Smart Digital City bakal mudah direalisasikan lantaran kawasan ini sudah unggul, baik dari sisi teknologi maupun kondisi geografisnya. Pasalnya, BSD City telah dilengkapi koneksi fiber untuk mendukung akses internet dan kecepatan pengiriman data, high resiliencies fiber backbone, keterbukaan akses untuk fleksibilitas, pengembangan kota yang terintegrasi, pembanguan menara pemancar BTS, serta kesiapan layanan cloud kelas dunia. Maklum, persiapan pembangunan infrastrutur itu sudah dirintis sejak tahun 2014. Selanjutnya, tahun 2014-2015, mulai dikembangkan komunkasinya dalam satu network environment.

Kini, dari total kawasan BSD City 6.000 hektar, seluas 1.500 hektar di bagian timur seluruhnya sudah terjangkau serat optik. Begitu pula pembangunan serat optik tahap II sepanjang 91 km yang mencakup BSD bagian barat seluas 2.000 hektar sudah kelar.

Selain menggenjot pembangunan kabel serta optik, SML juga gencar membangun hotel BTS. Hotel BTS adalah menara BTS yang bisa disewa oleh berbagai operator telekomunikasi. Saat ini sudah ada 26 menara BTS dari total 74 menara yang ditargetkan. Kemudian, membangun data center demi menunjang kebutuhan perusahaan-perusahaan teknologi yang berkantor di BSD City.

Integrated Smart Digital City di BSD City adalah pilot project. Setelah ini sukses, pengembang Grup Sinar Mas itu juga akan menerapkan konsep kota pintar berbasis teknologi di kawasan properti lain milik Sinar Mas Land di wilayah atau kota yang berbeda.

Ya, sepanjang tahun 2016 ini sepak terjang SML menjadi buah bibir pelaku industri properti dan Information Technology (IT). Lihat saja, di awal tahun 2016 kiprah SML dimulai dengan pembukaan Courts Megastore seluas 22.694 meter persegi di BSD City. Lalu, mengembangkan Qbig BSD City, retail complex satu lantai berkonsep Power Center yang pertama dan terbaru di Indonesia seluas 17,5 hektar. Tak puas hanya di BSD City, SML ekspansi ke luar kota, tepatnya di Batam dengan membangun Nuvasa Bay. Ini adalah proyek hunian dan mixed used bertaraf internasional seluas 228 hektar di Nongsa, Batam.

Selain itu, pada Juni 2016, SML secara resmi meluncurkan kawasan Digital Hub BSD City sebagai pionir kota pintar berbasis digital yang terintegrasi seluas 25,86 hektar. Kawasan Digital Hub adalah ikon terbentuknya Integrated Smart Digital City di BSD City. Tidak tanggung-tanggung nilai investasi yang dialokasikan sekitar Rp3 triliun.

Desain kawasan Digital Hub dirancang khusus oleh institusi Pomeroy Studio yang dipimpin langsung oleh Profesor Jason Pomeroy, arsitek sekaligus masterplanner, penulis dan TV personality. Kawasan ini disiapkan sebagai eco-project terbaru berkonsep kampus pengetahuan yang meredefinisi model bisnis park melalui sharing economy yang melewati batasan dari desain sustainable sebuah bangunan.

“Saat ini kami sedang mematangkan masterplan untuk mengembangkan kawasan Digital Hub. Kawasan tersebut akan menjadi cangkang yang secure fisik maupun network. Dalam hal ini terkait dengan IT based activity,” kata Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land.

)No.2 dan 3 dari kiri) Irvan Yasni, Chief of Technology Officer Sinar Mas Land dan Michael Widjaja, CEO Sinar Mas Land saat peluncuran Digital Hub

(No.2 dan 3 dari kiri) Irvan Yasni, Chief of Technology Officer Sinar Mas Land dan Michael Widjaja, CEO Sinar Mas Land saat peluncuran Digital Hub

Digital Hub dan Aplikasi One Smile

“Kami punya visi besar mau menjadikan Digital Hub BSD City sebagai Silicon Valley seperti di Amerika Serikat. Sinar Mas Land tidak hanya mengundang, tapi juga menghimpun dan memfasilitasi komunitas serta perusahaan berbasis teknologi dalam satu kawasan di BSD City,” kata Michael Widjaja, CEO Sinar Mas Land, menegaskan ambisinya di hadapan awak media, jajaran manajemen SML dan relasi bisnis terkait proyek Digital Hub. Langkah awal dimulai dengan mengumpulkan beberapa talent perusahaan berbasis teknologi di perkantoran BSD City.

Pemikiran Michael Widjaja yang visioner itu klop dengan prediksi Profesor Jason Pomeroy. “Saya melihat Indonesia membutuhkan kawasan terintegrasi yang ditunjang teknologi melalui Digital Hub yang akan menunjang segala kebutuhan dalam satu kawasan. Inovasi ini harus dilakukan dalam bisnis properti guna mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi digital,” jelas Jason.

Pernyataan Dhony Rahajoe memperkuat komitmen itu. Digital Hub adalah rumah kreatif bagi komunitas kreatif. Juga, menjadi tempat bagi para innovator serta pecinta dunia digital. “Digital Hub adalah kawasan khusus yang dipersembahkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan berbasis teknologi dan Information Technology, serta perusahaan startup dan research center hingga institusi pendidikan yang bergerak di bidang IT science,” ujar Dhony.

Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land (Foto by dok.SWA)

Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land (Foto by dok.SWA)

Betul, Digital Hub merupakan bentuk inovasi Sinar Mas Land dalam menjawab kebutuhan masyarakat di era teknologi digital yang memiliki infrastruktur teknologi, fasilitas lengkap, serta berlokasi strategis dan akses yang mudah dijangkau. Kawasan ini didedikasikan sebagai ‘Silicon Valley’ Indonesia, dipersembahkan khusus untuk menunjang operasional dan aktivitas keseharian berbasis teknologi dan digital.

Apa saja keunggulan kawasan Digital Hub yang terletak di bagian selatan Green Office Park, BSD City?

Menurut Dhony, keunggulannya mulai dari sisi lokasi yang strategis karena berada di selatan Jakarta dan berdekatan dengan bandara, akses yang mudah dengan ditunjang oleh dua jalur tol utama yakni Kebon Jeruk dan Pondok Indah (Tol Jorr W2).

Keunggulan lain kawasan Digital Hub, menyediakan wilayah yang khusus dikembangkan bagi para pengembang industri teknologi digital, mulai dari perusahaan startup, technology leaders, hingga komunitas-komunitas digital.

”Saya melihat Indonesia membutuhkan kawasan terintegrasi yang ditunjang teknologi melalui Digital Hub yang akan menunjang segala kebutuhan dalam satu kawasan. Inovasi ini harus dilakukan dalam bisnis properti guna mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi digital,” jelas Jason menambahkan.

Tahap awal pembangunan Digital Hub pada 2017, SML menyiapkan anggaran sekitar Rp300-400 miliar. “Kami targetkan pembangunan kawasan Digital Hub akan rampung dalam 10-15 tahun ke depan dengan total anggaran sekitar Rp3 triliun,” tambah Dhony lagi.

Bagi Dhony, Digital Hub ini adalah babak baru di BSD City. Dalam 20 tahun ke depan kita akan berada dalam tonggak ekonomi baru. Alhasil, gaya hidup di BSD City pun akan sangat berubah. Dengan adanya terobosan tersebut, menurut Dhony, BSD City akan menjadi sebuah kota baru dengan daya saing yang semakin tinggi pula.

Ke depannya, kawasan ini juga akan menargetkan pembangunan research center, institusi-institusi pendidikan dengan jurusan technology/IT/science/ creative, serta beragam tipe usaha yang berkaitan dengan creative technology seperti animasi 3D.

Konstruksi pembangunan infrastruktur Digital Hub ditargetkan untuk dapat dimulai tahun 2017. “Saat ini, kami sedang mengumpulkan unsur-unsur dari ekosistem tersebut, yaitu semua yang memiliki dasar IT. Saat ini sudah ada beberapa universitas yang beroperasi di sana. Kenapa ada universitas, karena mereka berperan sebagai talent pool dari proyek yang kami canangkan. Jadi, ibaratnya kolam yang penuh dengan talent. Kami membuka peran yang cukup besar agar banyak perusahaan yang dapat bergabung dengan digital hub BSD City,” jelas Dhony.

Melengkapi konsep Integrated Smart Digital City di BSD City, SML juga mengembangkan Integrated Mobile Applications. Aplikasi bernama One Smile ini untuk memanjakan penghuni BSD City sekitar 200.000 orang. PT Kresna Graha Investama Tbk, perusahaan jasa keuangan dan teknologi digital, digandeng untuk mengembangkan platform digital yang terintegrasi.

“Ini merupakan langkah awal yang sangat baik. Aplikasi mobile yang terintegrasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan informasi dan kemudahan dalam segala bentuk transaksi bagi para penghuni BSD City,” Michael menuturkan alasan peluncuran aplikasi One Smile tersebut. Fiturnya antara lain untuk pembayaran sewa bagi tenant di properti komersial dan perkantoran BSD City, pembayaran iuran pemeliharaan lingkungan, order restoran, pesanan tiket pesawat atau tiket bioskop.

Bagi Michael Steven, Presiden Direktur PT Kresna Graha Investama Tbk, Digital Hub BSD City dan aplikasi One Smile adalah wujud digital city dalam arti yang sebenarnya. Mobile apps ini akan mencakup layanan e-wallet, community platform, loyalty programs, serta business performance management solutions. “Jadi ini BSD City smart dan digital city yang sebenarnya,” ungkapnya yang enggan buka kartu berapa nilai investasi pembuatan aplikasi One Smile.

Irvan Yasni, Chief of Technology Officer Sinar Mas Land, mengatakan, tahun ini diharapkan aplikasi One Smile sudah bisa diunduh bagi pengguna smartphone berbasis Android dan IOS.Untuk tahap awal, aplikasi ini ditujukan bagi penghuni BSD City, tapi nantinya akan diwajibkan bagi hunian-hunian milik SML.

Disempurnakan MyRepublic Plaza

Setelah pembangunan infrastruktur tahap I dan II dilakukan, di antaranya kabel serat optik, menara BTS, data center, Sinar Mas Land menyempurnakan konsep Integrated Smart Digital City di BSD City dengan meresmikan MyRepublic Plaza di kawasan BSD Green Office Park yang terintegrasi dengan kawasan Digital Hub.

Peresmian gedung MyRepublic Plaza dilakukan manajamen Sinar Mas Land dan MyRepublic

Peresmian gedung MyRepublic Plaza dilakukan manajamen Sinar Mas Land dan MyRepublic (Foto by Eva/SWA)

MyRepublic Plaza merupakan gedung ke-3 di kawasan BSD Green Office Park, melengkapi komunitas digital lainnya yang telah bergabung sebelumnya seperti Orami, Huawei, Sale Stock dan EV Hive. Kawasan perkantoran bersertifikasi Green Distric pertama di Indonesia ini telah dilengkapi dengan berbagai infrastrukur penunjang di bidang Information Technology.

“Selain itu, kami akan rangkul universitas dan komunitas dari generasi Y yang akan mengambil peran di masa depan. Tak ketinggalan, ada juga pemerintah yang akan bergerak di sana,” ucap Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land, menegaskan.

Gedung MyRepublic Plaza merupakan landmark MyRepublic di kawasan Tangerang. Peruntukannya terdiri dari kantor layanan purna jual pelanggan, gallery experience dan kantor operasional. Manfaatnya bagi konsumen, memudahkan pelanggan untuk mengetahui lebih detail lagi mengenai MyRepublic dan memberikan akses lebih cepat untuk pelanggan yang tinggal di area BSD City dan sekitarnya.

Sesuai namanya MyRepublic Plaza, maka anchor tenant di gedung perkantoran ini adalah MyRepublic. Ada alasan tersendiri mengapa SML bekerja sama dengan MyRepublic yang notabene juga perusahaan afiliasinya. Pun, MyRepublic dengan layanan fiber optiknya semakin mengukuhkan wilayah BSD sebagai smart city dam menjadi hub bagi industri digital Indonesia.

”Kebutuhan internet dan teknologi digital merupakan dua hal yang saling melengkapi. Untuk memaksimalkan penggunaan dari teknologi digital tentu dibutuhkan akses internet yang cepat dan stabil. Sinar Mas Land ingin agar semua infrastruktur teknologi digital yang tersedia di wilayah Digital Hub dapat didukung oleh akses internet terbaik sehingga masyarakat nantinya dapat memaksimalkan penggunaan dari teknologi-digital tersebut,” Dhony menguraikan.

Kata Dhony, kerja sama dengan MyRepublic ini merupakan salah satu langkah strategis Sinar Mas Land dalam menyempurnakan future plan dari pembangunan kawasan Digital Hub di BSD City yang terkoneksi dengan BSD Green Office Park.

Saat ini layanan fiber broadband MyRepublic sebagaimana dituturkan oleh Malcolm Rodrigues, CEO MyRepublic, telah tersedia di 6 kota besar di Indonesia yaitu, Jabodetabek (termasuk Cibubur), Surabaya, Malang, Semarang, Palembang, Medan. “Kami menawarkan beragam paket berlanggan menarik, layanan internet dengan kecepatan 50Mbps – 300Mbps dengan harga mulai dari Rp259 ribu/bulan ditambah dengan layanan TV Kabel berkualitas lebih dari 72 saluran TV lokal dan internasional terbaik,” klaim Malcolm.

Manajemen Sinar mas Land dan MyRepublic (Foto by Eva/SWA)

Manajemen Sinar mas Land dan MyRepublic (Foto by Eva/SWA)

Winnie Sularto, GM Marketing & Communication MyRepublic, menargetkan bisa menggaet 20 ribu pelanggan di BSD City hingga akhir tahun 2016. Adapun total target pelanggan MyRepublic sekitar 120 ribu pelanggan. Sekarang, jumlah pelanggan MyRepublic sudah mencapai 100 ribu orang.

Creative marketing Price Amnesty

Gebrakan Sinar Mas Land tahun 2016 ini selain memperkenalkan Digital Hub, aplikasi One Smile, MyRepublic Plaza guna mewujudkan impian Integrated Smart Digital City di BSD City, juga merilis program akhir tahun bernama Price Amnesty. Creative marketing ini dirilis bersamaan dengan momentum program Tax Amnesty yang gencar dijalankan Pemerintah RI.

priceamnesty-ishak2

Ishak Chandra, CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land (Foto by Eva/SWA)

“Price Amnesty adalah program pertama dan terakhir Sinar Mas Land. Ini harus buru-buru melakukan transaksi karena kesempatan terbatas 3 bulan dari 10 Oktober – 31 Desember 2016,” kata Ishak Chandra, CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land. Menurutnya, program ini merupakan strategi Sinar Mas Land untuk menyerap dana Tax Amnesty yang diperkirakan mencapai Rp70 triliun – Rp 80 triliun dana repatriasi yang dialokasikan pada sektor properti.

Price Amnesty menawarkan berbagai macam keuntungan yang tidak sekadar basa basi bagi pelanggan, mulai dari diskon langsung sampai 20% hingga grand prize bernilai ratusan juta rupiah. Terdapat hampir 5.000 unit properti yang masuk dalam program ini dengan kisaran harga jual sebesar Rp 10 miliar – 500 miliar.

“Selama 3 bulan program Price Amnesty dijalankan, kami targetkan penjualan mencapai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun,” ujar Ishak. Selama bulan Oktober sudah terjadi transaksi sekitar Rp1 triliun yang dibukukan.

Dijelaskan Ishak, program Price Amnesty dibagi dalam 2 periode. Periode pertama, dimulai tanggal 10 Oktober 2016 hingga 15 November 2016 dengan diskon langsung 20% untuk kavling tanah dan 15% untuk apartemen dan rumah.

Periode kedua dimulai 16 November hingga 31 Desember 2016 dengan diskon 15% untuk kavling tanah dan 10% untuk apartemen dan rumah.

Apakah tidak ada kekhawatiran Sinar Mas land akan dicap merusak harga pasar dengan diskon hingga 20%? “Saya rasa relatif, karena sekarang kan program ini berlangsungnya hanya dalam waktu singkat 3 bulan. Setelah itu, diskon terbagi ke dalam dua periode sehingga ketika memasuki periode ke-2 akan turun lagi. Jadi, dalam kondisi ini sesungguhnya konsumen yang paling diuntungkan dengan banyak benefit,” jelas Ishak.

priceamnesty-spanduk3

Spanduk Price Amnesty di kawasan BSD City (Foto by Eva/SWA)

Produk-produk properti Sinar Mas Land yang ditawarkan di program Price Amnesty dibagi dalam 3 kategori. Untuk kategori 1 dan 2 mencakup produk stok dan yang sudah diluncurkan oleh Sinar Mas Land. Sedangkan untuk kategori 3 mencakup produk baru atau produk yang akan diluncurkan dan produk JV CO. Semua proyek Sinar Mas Land seperti BSD City, The Elements, Kota Wisata Cibubur, Grand Wisata Bekasi, Nava Park, Grand City Balikpapan dan beberapa proyek lainnya akan masuk ke dalam program ini.

Dengan membeli proyek Sinar Mas Land untuk kategori 1,2, dan 3 yang terdaftar dalam program Price Amnesty selama bulan Oktober dengan harga minimum Rp 1 miliar (sebelum pajak), customer secara langsung akan mendapatkan cash voucher senilai Rp50 juta dan berlaku kelipatan Rp1 miliar. Cash voucher bisa didapatkan setelah customer melakukan pembayaran 15% dari nilai pembelian. Setiap 50 pembeli pertama berkesempatan untuk mendapat voucher belanja senilai Rp3 juta, 50 pembeli kedua senilai Rp2 juta, lalu 50 pembeli ketiga senilai Rp1 juta, dan Rp500 ribu untuk 150 pembeli keempat.

Sinar Mas Land juga menyediakan grand doorprize yang tidak kalah menarik. Setiap pembelian kelipatan Rp250 juta mendapatkan 2 kupon selama event berlangsung. Kupon tersebut nantinya akan diundi untuk ditukarkan dengan hadiah-hadiah fantastis antara lain 1 unit Mercy GLA, 1 unit Honda HRV 1.5 E CVT, 10 unit iPhone 7 – 32GB, dan 10 unit Samsung S7.

Diakui Ishak, awalnya Price Amnesty ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada para loyal customer yang sudah memiliki properti Sinar Mas Land. Namun, setelah dipertimbangkan dengan shareholders, maka program ini dibuka juga untuk masyarakat umum, baik investor maupun end-user.

Untuk meramaikan penjualan selama program Price Amnesty berlangsung, SML menggandeng sekitar 500 perusahaan agen properti, sedangkan jumlah agennya sendiri mencapai 1.000 orang.

Selama Price Amnesty berlangsung, Sinar Mas Land juga menggelar serangkaian expo untuk sosialisasinya. Lokasi expo di West Mall Grand Indonesia (10-16 Oktober 2016), Central Park (18-23 Oktober 2016), Kantor Marketing The Elements (29-30 Oktober 2016), Pekan Raya Indonesia (20 Oktober-6 November 2016), Puri Indah Mall (8-13 November 2016), Senayan City (22-27 November 2016), dan Christmas Expo di BSD City Market Office (3-4 Desember 2016).

Lantas, bagaimana respons masyarakat terhadap program Price Amnesty?

“Semua tipe diminati konsumen, termasuk yang mahal dibeli juga. Contoh, ada tanah (kavling) di BSD yang harganya hampir Rp10 miliar yang dulu menjualnya lumayan susah, ternyata laku juga dengan program Price Amnesty. Proyek-proyek tusuk sate atau bentuknya jelek yang biasanya orang tidak mau beli, terjual juga,” jelas Ishak kepada SWA Online.

Pengunjung antusias mendatangi expo SML terkait program Price Amnesty

Pengunjung antusias mendatangi expo SML terkait program Price Amnesty

Penjualan itu trejadi, lanjut Ishak, dikarenakan program paket Price Amnesty. Jadi, tidak semata-mataa faktor diskon. “Program ini bagus sekali, makanya kami dibilang gila,” dia menambahkan.

Memang benar, animo konsumen antusias menanggapi program Price Amnesty. Sebagai gambaran, di expo Grand Indonesia pada 10-16 Oktober 2016 saja terjual 184 unit properti senilai Rp373 miliar. “Yang paling banyak diminati konsumen adalah landed house di BSD City. Satu customer bahkan ada yang membeli hingga tiga unit rumah,” ungkap Albert Sanjaya, Property Consultant Supervisor Sinar Mas Land.

Pameran produk SML di Central Park Mall juga mencuri perhatian banyak konsumen. Menurut Head of Corporate Synergy Marketing Corporate Marketing Communication Sinar Mas Land, Ary Setiaputra, di hari pertama expo di Central Park Mall (18 Oktober 2016) sudah ada konsumen yang melakukan transaksi pembelian 17 unit properti. Dia mematok target penjualan properti senilai Rp400 miliar selama expo hingga 23 Oktober 2016.

Ishak mengklaim, Price Amnesty memiliki keunikan khusus yang membedakan dengan program promosi kompetitor. Apa saja deferensiasinya? Pertama, SML selalu memikirkan program ini akan menjadi umbrella program. Jadi, di seluruh Indonesia cuma ada satu program saja, yaitu Price Amnesty. Tidak ada SML yang membuat program sendiri-sendiri. Kedua, SML habis-habisan memberikan benefit kepada customer dengan banyak hadiah dan diskon. Ketiga, SML memberikan kemudahan kepada customer untuk mendapatkan informasi, tersedia telepon bebas pulsa di nomor 1500238, sehingga gampang mengakses informasi di mana saja dan kapan saja.

Potensi SML ke depan

Menurut Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land, saat ini banyak proyek baru yang digarap Sinar Mas Land. Di Jakarta, ada beberapa proyek superblok. Sebut saja di kawasan Rasuna Said Kuningan terdiri atas perkantoran dan apartemen. Lalu, di Jakarta Selatan, ada proyek pusat belanja, apartemen, dan retail. Kemudian, di Jakarta Barat, dikembangkan hunian apartemen untuk middle up. Di BSD sendiri, banyak sekali diluncurkan cluster baru.

priceamnesty-jembatan

Billboard Price Amnesty di kawasan BSD City (Foto by Eva/SWA)

“Untuk prospek properti tahun 2017, khususnya SML mungkin masih sama tahun ini. Yang jelas, properti ini kan kebutuhan pokok, jadi menurut saya tidak akan ada habisnya. Trennya selalu bagus karena orang selain mendapatkan capital gain, juga keuntungan dari kenaikan harga tanah,” jelas Dhony.

Dhony memprediksikan, setelah kontraksi di tahun 2016, maka pada 2017 akan mengalami loncatan yang cukup menarik. Hal ini dapat terlihat dari optimisme yang muncul berkat program tax amnesty. Pihaknya berharap kestabilan politik dan ekonomi juga terus berjalan agar dapat memberikan kepastian kepada para investor dan konsumen.

Ya, perlambatan industri properti dua tahun terakhir ini justru diniilai oleh pengamat properti sebagai waktu yang tepat untuk berinvestasi. Menurut. Andreas Siregar, pengamat properti dari Panangian School of Property,dalam siklus bisnis properti ada istilah booming property. Saat terjadi booming property, developer menjadi raja karena bisa menentukan harga properti dengan harga tinggi. Setelah itu, terjadilah masa perlambatan. Momen inilah para pemilik uang menjadi raja. Masa perlambatan ekonomi itu jusru waktu yang tepat untuk investasi properti karena banyak insentif diberikan baik di pasar primer maupun sekunder. Pengembang juga menahan harga.

priceamnesty-spanduk

Gebyar promosi spanduk Price Amnesty (Foto by Eva/SWA)

Jadi, program Price Amnesty dan penerapan Integrated Smart Digital City di BSD City, menjadi daya tarik konsumen untuk memburu produk-produk SML. Apalagi jam terbang SML sudah membangun 50 proyek besar dan memiliki 10 ribu hektar land bank.

Produk-produk yang diminati konsumen pada gilirannya akan membuat kinerja keuangan SML kinclong. Dengan demikian, target jangka panjang Michael Widjaja atas SML bisa tercapai. Pertama, mengukuhkan posisi SML dalam peringkat 2-3 besar developer properti terbesar di Indonesia. Kedua, ingin SML menunjukkan eksposur di Asia Tenggara secara keseluruhan. Ketiga, ingin melihat Bumi Serpong Damai jadi perusahaan US$10 miliar. (SWA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved