Management Strategy

Terobosan Sriboga untuk Pasar Mie, Roti dan Biskuit

Terobosan Sriboga untuk Pasar Mie, Roti dan Biskuit

PT Sriboga Flour Mill (SFM) yang merupakan anak perusahaan PT Sriboga Raturaya, memperkenalkan tiga seri baru produk inovatif tepung terigu yang dibuat dan diformulasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai bahan baku untuk pembuatan mie, roti dan biskuit.

Ketiga seri produk tepung terigu yang diluncurkan: Seri Naga yang dibuat untuk industri mie, khususnya mie ayam, seri Nagamochi yang dibuat untuk industri roti dan seri Pita yang dibuat untuk industri biskuit. Tiap seri terdiri dari dua varian yaitu emas dan biru dengan kandungan protein tinggi dan sedang. Melalui produk-produk baru ini, SFM bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen tepung terigu yang bergizi, sehat dan premium, baik pasar nasional maupun ekspor.

Alwin Arifin, CEO Sriboga Flour Mill (ke-2 dari kiri)

Terobosan Sriboga untuk Pasar Mie, Roti dan Biskuit

, mengatakan,” Pada prinsipnya Sriboga Flour Mill selalu mencari inovasi baru dan melakukan penelitian yang berkesinambugan mengenai jenis dan kualitas tepung terigu yang dibutuhkan oleh konsumen, dan melalui upaya pengembangan produk serta proses inovasi yang terus dilakukan.”

Dijelaskan Awin, khusus untuk seri Nagamochi merupakan merek Jepang dengan standar kualitas tinggi, yang merupakan produk dari Thai Nisshin Technomic Co. ltd, dipercayakan untuk diproduksi oleh tepung terigu Sriboga Flour Mill.

Industri mie, roti dan biskuit di Indonesia merupakan pasar yang menarik. Pasalnya, di pasar mie instan saja, Indonesia menempati peringkat kedua setelah Cina (data World Instan Noodles Association), belum termasuk mie kering maupun mie basah.

Sementara itu, industri roti berdasarkan data APEBI (Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia) dapat mencapai Rp 20 triliun rupiah dan Industri Biskuit diperkirakan akan terus tumbuh hingga 8% di tahun 2013. “Daya tarik pasar tepung terigu ini mendorong SFM untuk memperkenalkan produk Seri Naga, Seri Nagamochi dan Seri Pita,” ujar Eddy Mulyadi, Direktur Operasional Sriboga Flour Mill.

SFM merupakan salah satu dari 5 besar produsen tepung terigu dan menguasai 7% pangsa pasar terigu di Indonesia dengan kapasitas produksi yang mencapai 1.900 ton per hari. Gandum-gandum yang digunakan berasal dari Australia, Kanada dan Amerika untuk memproduksi tidak hanya tepung terigu reguler (biasa) tetapi juga memproduksi tepung terigu customized (tepung terigu dengan spesifikasi khusus bagi masing-masing konsumen), specialized (tepung terigu untuk pembuatan produk tertentu seperti pizza, donut dll) maupun Premium yang dibuat untuk kebutuhan-kebutuhan ataupun pelanggan-pelanggan khusus serta menjadi pioneer untuk produk yang digunakan sebagai ingredients pembuatan makanan anak anak (baby foods), sosis, saus, sup dan lain-lain yang selama ini kebanyakan masih diimpor.

Pabrikan ini juga memproduksi produk pakan ternak dan turut menjadi bagian dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. Selain produk dalam kemasan 25 kg , juga dipasarkan produk 1 kg kemasan ritel untuk keperluan rumah tangga.

Untuk menjamin kualitas mutu dan manajemen, SFM sudah menerapkan ISO 9001 Standard Pengendalian Mutu 2008 dan ISO 22000 Standard Keamanan Pangan 2005 serta SNI untuk produk-produk berbasis tepung.

“Persaingan industri tepung terigu di Indonesia ini cukup dinamis, pemain di industri ini terus bertambah, karenanya SFM secara terus menerus berupaya berinovasi dan meningkatkan kualitas produk, menjaga konsistensi dari kualitas produk, memastikan ketersediaan produk dan kami juga memberikan dukungan teknis kepada konsumen, salah satunya melalui Sriboga Customer Center”, “imbuh Alwin.

Saat ini, 40% penjualan produk SFM diserap oleh UKM , dimana sampai saat ini SFM telah membangun 162 Paguyuban dan Koperasi berbasis tepung terigu yang terdiri dari 4.350 pengusaha UKM. Tidak hanya berorientasi pada keuntungan atau komersial saja, SFM dalam program CSR nya secara aktif memberikan kontribusi sosial seperti pembentukan dan pembinaan koperasi dan UKM, pemberian beasiswa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan membuat panganan berbasis tepung terigu, member perhatian terhadap 3300 anak yatim, serta peduli dalam melestarikan budaya bangsa.

Tahun 2013, SFM menargetkan pendapatan Rp 2,1 triliun atau naik sebesar 29% dibanding tahun 2012. “Tahun 2013 ini Sriboga Flour Mill akan terus meningkatkan usahanya melalui peningkatan penjualan tepung terigu guna mengoptimalkan utilisasi penambahan kapasitas produksi yang telah dilakukan, kami juga akan terus meluncurkan produk baru setiap tahunnya dengan standar kualitas premium dan memenuhi berbagai kebutuhan konsumen,” tegas Alwin. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved