Management Strategy

Tiga Misi Tokopedia Tahun Ini, Apa Saja?

Tiga Misi Tokopedia Tahun Ini, Apa Saja?

Industri e-commerce tengah bertumbuh pesat. Semua pemainnya, seperti Bukalapak, Tokopedia, OLX, dan lainnya mencatat pertumbuhan bisnis berkali-kali lipat.

Tokopedia, salah satu market place terbesar di Tanah Air, bahkan telah mencatat 9 juta transaksi setiap bulannya sepanjang tahun 2015 lalu. Total sudah ada 500 ribu merchant yang telah bergabung.

Kampanye mereka bertajuk “Ciptakan Peluangmu” mendapat respons yang luar biasa. Semua orang semakin termotivasi untuk memiliki usaha sendiri dan memasarkan produk terbaiknya via online.

Pada tahun ini, Tokopedia masih mengusung kampanye serupa dan akan lebih banyak menyambangi daerah-daerah di Indonesia untuk menularkan virus kewirausahaan. Dengan demikian, ada banyak lapangan kerja baru yang tercipta.

“Di kuartal terakhir 2015, kami sudah mengunjungi 10 kota. Kami mengangkat 10 pahlawan setempat, yakni UKM yang berhasil mengembangkan bisnisnya hingga omsetnya melonjak tajam via online,” kata CEO Tokopedia, William Tanuwijaya.

CEO Tokopedia, William Tanuwijaya

CEO Tokopedia, William Tanuwijaya

Kedua, Tokopedia masih terus mencari talenta-talenta terbaik di Indonesia. Saat ini, sudah ada 400 orang karyawan yang siap melambungkan market place mereka. Selanjutnya, inovasi akan terus dilakukan untuk terus mengangkat bisnis jual-beli online di Indonesia.

Misalnya dengan menggandeng jaringan ritel minimarket dan perbankan untuk payment-nya. Indonesia hanya punya 60 juta penduduk yang punya kartu debit dan kredit. “Bagaimana menjangkau 190 juta orang yang tak punya keduanya? Kerjasama dengan Indomaret. Belanja di Tokopedia, bayar cash ke Indomaret,” katanya.

Ada banyak kisah sukses UKM yang besar bersama Tokopedia. Ada seorang petugas kebersihan yang semula hanya berniat mencari uang tambahan dengan berjualan mainan lewat Tokopedia. Bisnisnya sukses dan dia memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

Pada tahun ini, Tokopedia optimistis bisa tumbuh pesat seperti tahun lalu karena kondisi perekonomian diharapkan sudah jauh lebih baik. Kebijakan pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur akan memangkas biaya logistik.

“Harapannya, pemerintah jangan lagi mengeluarkan regulasi yang membatasi inovasi. Justru, inovasi harus terus didorong. Saat ekonomi lesu, e-commerce bisa menjadi harapan. Jualan online bisa dimulai bahkan tanpa modal,” katanya.

Dia berharap jumlah merchant bisa mencapai 1 juta dalam waktu singkat. Dengan begitu, akan banyak UKM baru yang mendorong terciptanya lapangan kerja baru. “Kami akan menambah jumlah bank dan perusahaan logistik yang bisa memberi nilai tambah,” ujarnya. (Reportase: Arie Liliyah)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved