Tingkat Kerusakan Hutan Indonesia Luar Biasa
Wicaksono Sarosa, Direktur Eksekutif Kemitraan, mengatakan bahwa dalam empat tahun terakhir Bangsa Indonesia telah memulai menjadi harapan dunia untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
“Kita memiliki hutan terbesar nomor 3 di dunia, tetapi tingkat kerusakannya juga luar biasa,” ujar Wicaksono yang ditemui pada Seminar Nasional: Memilih Presiden yang Pro Kelestarian Lingkungan dan HAM, di Jakarta (18/6/14).
Di sisi lain, persoalan lingkungan juga terkait dengan HAM. “Sepertiga penduduk miskin tinggal di dalam hutan, sehingga perubahan fungsi lahan menimbulkan persoalan dan meminggirkan masyarakat yang hidupnya tergantung dengan hutan,” lanjutnya.
Wicaksono memberi contoh, seperti di Jambi, Suku Anak Dalam ruangnya semakin sempit.
Hal senada juga diungkapkan oleh Abetnego Tarigan, Direktur Eksekutif WALHI. Ia menjelaskan, bahwa penyebab utama krisis lingkungan hidup adalah ahli fungsi lahan, pencemaran, degradasi, dan deforestasi yang selalu meningkat setiap tahun.
“Hal ini disebabkan oleh pembukaan pertambangan, perkebunan besar, pariwisata, industri dan pembangunan infrastruktur,” jelas Abetnego. (EVA)