Management Strategy

Tingkatkan Performa Bisnis, Bank Ekonomi Relokasi KCP Jelambar

Tingkatkan Performa Bisnis, Bank Ekonomi Relokasi KCP Jelambar

Bank Ekonomi hari ini meresmikan Kantor Cabang Pembantu Jelambar di Jl. Jelambar Baru Raya No. 53BB, Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang merupakan relokasi dari Kantor Cabang Toko Tiga yang sebelumnya berlokasi di Hotel Capitol Jl. Toko Tiga Seberang No.27, Jakarta.

Direktur Network and Distribution Bank Ekonomi, Gimin Sumalim, mengatakan, Bank Ekonomi terus menggenjot bisnisnya dengan melakukan peningkatan aksesibilitas jaringan kantor cabang.

Sampai menjelang akhir kuartal pertama 2013 ini, Bank Ekonomi sedikitnya telah membuka dua kantor cabang baru, masing-masing di Pati dan Purwokerto, dan telah merelokasi tiga kantor cabangnya, di Hang Lekir, Kemang dan Jelambar.

Menurut Gimin, salah satu strategi bank dalam meningkatkan performa bisnis tahun ini adalah dengan meningkatkan kemudahan bertranksi nasabah melalui pemilihan lokasi kantor cabang yang strategis dan memiliki potensi yang baik untuk berkembang. “2013 merupakan tahun transformasi dimana kami telah melakukan banyak hal untuk memperkuat landasan perseroan,” ujarnya.

Sementara itu, Stuart E. Rogers, Head of Business Services Bank Ekonomi, mengatakan, kondisi stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik, akan berdampak positif bagi peningkatan bank di masa mendatang.

Relokasi kantor cabang pembantu Jelambar ini tidak lepas dari potensi ekonomi yang ada di kawasan ini, terutama di usaha kecil dan menengah (UKM). “Kantor cabang ini akan difokuskan untuk membiayai sektor UKM,” tegas Rogers.

Kinerja 2012

Terkait dengan rencana bisnis pada tahun ini, manajemen terus menggenjot kinerjanya melalui melalui efektivitas bisnis yang disalurkan melalui 99 kantor cabang di 31 kota di seluruh Indonesia, manajemen yakin target bisnis ditetapkan akan tercapai.

Pada 2012, total aset Bank Ekonomi meningkat 5% menjadi Rp 25,3 triliun. Peningkatan sebesar 23% pada kredit yang disalurkan (total loan – gross) menjadi Rp 17,2 triliun. Simpanan nasabah (DPK) juga mengalami peningkatan sebanyak 4% dari posisi akhir tahun 2011 sebesar menjadi Rp. 20,9 triliun pada tutup buku periode 2012.

Meski penyaluran kredit meningkat, namun angka NPL gross masih terjaga dengan baik pada kisaran 0.28%. Angka ini masih tentu sesuai dengan target NPL dari BI pada level 5%. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved