Management Strategy

Tip CEO Zalora bagi Supplier Bisnis Online Shopping

Oleh Dibi
Tip CEO Zalora bagi Supplier Bisnis Online Shopping

Menjamurnya perusahaan e-commerce di Indonesia dewasa ini menandakan bahwa industri ini masih dalam kondisi yang baik secara keseluruhan. Karena banyaknya supply bisa menjadi indikator adanya demand yang besar. Anthony Fung, CEO Zalora Indonesia, menjelaskan, situasi dengan banyak kompetitor ini sangat baik bagi industri. “Dengan banyaknya kompetitor, ini berarti banyak yang membantu kita untuk edukasi pasar. Akan sangat mudah bagi masyarakat untuk mengerti tentang transaksi online dan e-commerce,” ujarnya.

Tentunya kondisi ini bisa dibilang nyaman-tidak nyaman bagi para pemain di industri tersebut. Nyaman, karena potential buyer pasti selalu ada di luar sana, apalagi di kota-kota besar. Tidak nyaman, karena ini berarti mereka harus lebih kreatif dan ‘gercep’ atau gerak cepat ketimbang kompetitor-kompetitornya. Menurut Anthony, yang bisa dilakukan sebagai pemain di industri internet retailing, terutama supplier, adalah memilih sistem marketplace.

(kiri) Anthony Fung, CEO Zalora Indonesia

(kiri) Anthony Fung, CEO Zalora Indonesia

Anthony mengatakan, sebagai supplier di industri tersebut, ada 2 model pengiriman barang yang bisa dipilih. Yang pertama adalah marketplace yang baru saja disebutkan dan yang kedua adalah model tradisional yang sering juga disebut dengan nama consignment. Consignment, sistem yang lebih tradisional, mengharuskan supplier menaruh barang dagangannya di gudang pihak ketiga. Ini menjadikan supplier tidak memiliki kontrol penuh terhadap barang di gudang. Ini adalah hal yang penting karena dengan memiliki kontrol atas barang yang kita jual, semua akan lebih fleksibel.

“Marketplace adalah solusi bagi supplier yang menjual barang secara online. Contoh cara kerja marketplace seperti ini, supplier menjual barang menggunakan platform Zalora, menggunakan layanan marketing kami, menggunakan layanan logistik dan layanan pembayaran kami, tapi inventory nya ada di supplier, bukan di gudang kami. Jadi jika konsumen membeli sesuatu melalui platform Zalora, supplier bisa mengirimnya langsung ke konsumen dari gudangnya sendiri dan menggunakan partner logistik kami. Cara ini sangat berbeda dengan model tradisional di mana barang-barang supplier semuanya ditaruh dalam inventory kami,” ujar CEO Zalora tersebut mantap.

Model ini, menurut Anthony, sifatnya lebih fleksibel dibandingkan model consignment. Pasalnya, jika ada barang yang terjual dengan cepat, maka mereka bisa langsung menambah stocknya sendiri dengan cepat. Sebaliknya jika ada barang yang stocknya tidak cepat habis di gudang, supplier bisa langsung mengetahuinya dan memungkinkan mereka untuk mencoba menjual barang tersebut melalui channel lain. Bisa diartikan bahwa strategi logistik yang efektif memberi keunggulan dalam industri ini dan dalam kasus marketplace, keunggulan tersebut bernama fleksibilitas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved