Management Strategy

Tips Memilih Partner Bisnis

Tips Memilih Partner Bisnis

Membuat startup tentunya akan membutuhkan modal keberanian yang besar. Kini banyak orang-orang yang ingin memulai startup mereka, baik secara mandiri maupun bersama teman atau sanak keluarga. Namun bagi Deborah Dewi, handwriting analyst Indonesia, meskipun menggiurkan, tawaran untuk berbisnis atau membuat startup haruslah dikaji dengan benar.

Deborah Dewi, handwriting analyst Indonesia, sedang menjelaskan mengenai tulisan tangan

Deborah Dewi, handwriting analyst Indonesia, sedang menjelaskan mengenai tulisan tangan

“Ada kemungkinan bahwa orang yang mengajak anda berbisnis bersama, menyembunyikan beberapa hal,” ujarnya. Oleh karena itu, ia memberikan beberapa tips seperti membaca tulisan tangan. Ia mencontohkan beberapa hal, misalnya cara penulisan, bentuk penulisan, dll. Tips ini dapat digunakan untuk mengetahui karakter si penulis. Misalnya karakter pengusaha yang memiliki arah tulisan yang miring ke kanan dan garis dasar tulisan semakin naik.

Ada juga tipe penulis pekerja profesional yang memiliki arah tulisan tegak lurus atau miring ke kiri. Menurutnya tipe ini merupakan tipe orang-orang yang suka dengan kenyamanan, di mana tipe pengusaha adalah karakter orang yang suka mengambil risiko. Kedua tipe tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, karena untuk menutupi kekurangannya mereka bisa berbohong.

Mendeteksi kebohongan juga tidak bisa hanya melalui tangan saja. Menurut Handoko Gani, pakar deteksi kebohongan, ada 5 hal yang bisa diperhatikan dari seseorang apabila mereka berbohong. Wajah, gestur, suara, kata-kata, dan gaya bicara, haruslah diperhatikan saat berbicara dengan lawan bicara.

Menurut Handoko, saat seseorang mengajak berbisnis, harus benar-benar mencermati kelima hal tersebut. Wajah, tanpa sadar akan menunjukan ekspresi seseorang yang sebenarnya, bahkan di saat sedang berbohong. Oleh karena itu, harus cermat dalam memahami gerak wajah lawan bicara..

Selain itu, di saat sedang berbicara, kita juga harus memperhatikan beberapa hal detail apa saja informasi yang sengaja dihindari partner. Misalnya partner yang mengajak kita kerja sama tidak mau memberitahukan omset yang mereka peroleh. Tidak mau memberikan rencana bisnis secara detail, atau mengharapkan beberapa hal dari kita seperti jaringan bisnis yang luas, nama baik kita, dan lain-lain.

Bisa jadi calon partner bisnis, mengajak kita berbisnis bukan karena kemampuan, melainkan beberapa hal yang dia harapkan dari diri kita. Bagi Deborah dan Handoko, sebelum bergabung ada baiknya kita memperhatikan berbagai hal tersebut agar tidak tertipu dengan partner bisnis.

“Menjadi pengusaha atau pekerja profesional memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tak ada yang buruk atau bagik, yang penting dijalankan sesuai dengan passion, sehingga kita bisa menikmatinya,” tutup Deborah. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved