Management Strategy

Tips Mencegah Kanker Usus Besar

Tips Mencegah Kanker Usus Besar

Pada 2008, sebanyak 6 hingga 7 juta kematian di dunia terjaadi akibat penyakit kanker. Dan 60-70% terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Di negara kita. kanker payudara, leher rahim, dan paru-paru menjadi penyebab meninggal tertinggi untuk kasus penyakit kanker. Menurut Dr. Esti Widiastuti, Kasi Bimbingan dan Evaluasi Subdit P. Kanker DIT PPTM Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 40 dari 100.000 wanita menderita kanker payudara. Sementara dari 21.5 dari 100.000 wanita menderita kanker leher rahim.

usus

Tak heran bila kedua penyakit kanker tersebut menjadi dua penyakit kanker yang banyak terjadi di kalangan wanita, sementara pada 26 dari 100.000 pria menderita penyakit paru-paru. Selain itu kanker tertinggi kedua di Indonesia pada laki-laki adalah kanker usus besar dengan insiden 16 per 100.000 laki-laki di tahun 2013.

Kebanyakan kanker usus besar memiliki masa perkembangan yang lambat dari tahun ke tahun. Awalnya dimulai dengan timbulnya jaringan atau tumor yang bersifat non-kanker jinak pada permuaan usus besar atau rektum. Pada kondisi tertentu polip berpotensi menjadi kanker bila bersifat ganas. Menurut Dr Benny Philipi, SpPD-KBD, Digestive Surgeon RS Khusus Kanker MRCCC Siloam Semanggi Jakarta, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan polip ini.

“Kanker usus besar terjadi karena beberapa hal salah satunya adalah makanan tidak sehat, pernah diradiasi di bagian bawah, sejarah keluarga, dll, ujarnya.” Oleh karena itu ia pun mengimbau untuk mendeteksi kanker usus melalui beberapa hal sederhana, salah satunya memperhatikan warna kotoran. Untuk itu Roche, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melakukan diskusi bertajuk “Mencegah kanker usus besar”.

Apabila ada masalah ada usus, maka tinja yag keluar dari tubuh akan mebawa darah, sehingga menempel pada tinja atau menyebabkanya menjadi berwarna gelap. Selain itu, perubahan pola buang air besar, rasa nyeri pada perut, rasa lemah atau kelelahan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, juga merupakan indikasi adanya pendarahan pada usus besar.

Apabila semua gejala tersebut sudah terlihat, pasien disarankan untuk melakukan berbagai pemeriksaan intensif, untuk mengetahui lebih lanjut. Salah satunya adalah kolonoskopi yang dianjurkan oleh kedokteran internasional. Tes in dilakukan untuk melihat sudah seberapa besa polip yang berkembang didalam usus.

Mengingat masih rendahnya kesadaran akan kanker usus ini, Roche pun berinisiatif untuk menyebarkan poster yang berisikan pemeriksaan dini terhadap tinja untuk mencegah kanker usus ke 10.000 Puskesmas di seluruh Indonesia. Bagi Lucia Erniawati,Head of Corporate Affairs and Access PT Roche Indonesia, pencegahan yang dilakukan haruslah ke seluruh lapisan masyarakat.

Selain itu perusahaan yang masuk ke Indonesia pada tahun 1972 ini juga memberikan informasi yang berkelanjutan di website mereka. Menurut Lucia, selain menyediakan produk terapi, Roche juga menyediakan program akses untuk para pasien. Capacity building mengenai kanker pun tidak hanya diberikan kepada dokter, tetapi juga para pendukung pasien.

Selain itu masih banyak yang ingin dilakukan, seperti menyebarkan video pencegahan di Youtube dan berbagai sosial media mereka. bagi perusahaan yang memiliki 650 karyawan di Indonesia ini, kedepannya diharapkan bahwa semakin banyak masyarakat yang paham akan pencegahan penyakit usus besar. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved