Management Trends

Tokio Marine Life Integrasikan Prinsip ESG dalam Proses Bisnis

Tokio Marine Life Integrasikan Prinsip ESG dalam Proses Bisnis
Webinar Hari Bumi Tokio Marine Life Insurance Indonesia.

Tokio Marine Life Insurance Indonesia mewujudkan pengembangan ekosistem keuangan berkelanjutan dengan menerapkan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) melalui implementasi manajemen risiko lingkungan hidup dan ekonomi hijau. Upaya ini sebagai bentuk kepedulian terhadap perubahan iklim dan pemanasan global yang juga selaras dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Head of Investment PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia Cholil Ridwan menyampaikan, dukungan OJK selaras dengan salah satu nilai perusahaan yaitu Look Beyond Profit.

“Dengan prinsip look beyond profit, kami percaya bahwa bisnis harus melihat lebih dari sekadar keuntungan untuk mengedepankan kesejahteraan masyarakat dan bagaimana hal ini berdampak pada keberlangsungan serta manfaat yang dirasakan oleh nasabah secara jangka panjang,” jelas Cholil dalam Webinar Peringatan Hari Bumi, (22/4/2022).

Lebih lanjut, perusahaan asuransi jiwa ini telah mengintegrasikan prinsip tersebut ke dalam rencana bisnis perusahaan dengan menawarkan dana investasi berbasis environmental, social, and governance untuk produk unit-linked sejak Februari 2019.

Dengan mengintegrasikan faktor ESG ke dalam proses investasi, diharapkan investor dapat menilai perilaku dan kebijakan perusahaan khususnya yang terkait dengan masalah tata kelola, sosial, dan lingkungan yang tidak dapat diukur dengan analisa keuangan tradisional. Sehingga, diharapkan akan semakin banyak investor yang mengalokasikan investasi mereka untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih hijau dan bersih.

“Investasi yang berbasis pada prinsip sustainability dan dilakukan secara bertanggung jawab pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kinerja fund yang lebih baik serta mencerminkan usaha kolektif dari pelaku bisnis asuransi jiwa untuk menjaga keberlangsungan lingkungan, menciptakan kesejahteraan sosial dan mendorong tata kelola emiten yang lebih baik,” terang Cholil.

Cholil melanjutkan, “Kami percaya bahwa perusahaan yang dijalankan dengan baik dan bertanggung jawab serta peduli dengan para karyawannya, nasabahnya, serta lingkungannya, akan lebih mungkin menunjukkan tingkat keberlangsungan jangka panjang yang lebih baik.”

Tokio Marine Life Insurance Indonesia sendiri telah melakukan aksi berkelanjutan ini melalui berbagai inisiatif yang mendukung lingkungan sejak awal kehadirannya di Indonesia. Di mulai dengan kegiatan penanaman mangrove di pesisir Marunda, Cilincing, Jakarta Timur untuk membantu mengurangi erosi juga berkontribusi untuk biaya perawatan tanaman mangrove selama 12 bulan.

Pada 2019, Tokio Marine mulai melakukan program pengurangan plastik dari perusahaan kepada karyawan dengan tidak lagi menyediakan air minum dalam kemasan di seluruh kantor perusahaan. “Dalam proses berikutnya, kMi melanjutkan kampanye keberlanjutan ke tahap selanjutnya, yakni dengan melibatkan nasabah melalui dengan kampanye dan sosialisasi e-submission, e-policy dan digital service tools kepada nasabah untuk mengurangi penggunaan kertas dalam operasional perusahaan dan secara bertahap meningkatkan penggunaan e-card bagi para nasabah,” urai Ferawati.

Selanjutnya, perusahaan ini juga mengimplementasikan model kerja hybrid bagi para karyawannya untuk mengurangi kegiatan perjalanan sehingga dapat menghasilkan penghematan karbon dan waktu, juga dapat secara signifikan mengurangi konsumsi energi kantor.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Greeneration Foundation Vanessa Letizia menjelaskan bahwa penerapan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan adalah salah satu langkah nyata pemerintah, pelaku industri dan konsumen untuk selamatkan bumi dari krisis iklim. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif-inisiatif kolaborasi antar pihak, supaya dampak positif yang dihasilkan bisa lebih besar,” kata Vanessa.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved