Management Strategy

Tour de Singkarak, Angkat Pariwisata Sumbar

Tour de Singkarak, Angkat Pariwisata Sumbar

Ada banyak cerita di balik suksesnya penyelenggaraan eventolahraga internasional. Cerita di dalam maupun luar lapangan selalu menarik untuk ditelaah. Salah satunya adalah suksesnya penyelenggaraan Tour de Singkarak (TdS) tahun 2009.

TdS adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Sumatera Barat. Kejuaraan ini merupakan balap jalan raya jarak jauh yang diadakan sekitar bulan April hingga Juni selama dan berlangsung selama sepekan.

Kejuaraan ini telah menjalin kerjasama dengan Amaury Sport Organisation yang menjadi penyelenggara Tour de France di Perancis. Sesuai dengan namanya, Singkarak, yang merupakan dana terbesar di Sumatera Barat, menjadi bagian dari jalur lintasan TdS.

“Ini adalah sport tourism untuk promosi pariwisata di Sumbar. Siapa yang punya kelok 44? Ya, Sumbar. Budayanya juga unik. Kulinernya, siapa yang tidak kenal? Sumbar sempat terkena gempa. Dengan digelarnya TdS pada waktu itu recovery dipercepat,” kata pengamat Pariwisata Sapta Nirwandar.

Tour de Singkarak (IST)

Tour de Singkarak (IST)

Beberapa kawasan wisata lain, seperti Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44, Danau Diatas, dan Danau Dibawah juga menjadi bagian dari jalur lintasan. Ajang ini kemudian menjadi salah satu kejuaraan balap sepeda resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional di kelas 2.2 Asia Tour.

Selain didukung Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, TdS juga diperkuat dengan dukungan dana APBD provinsi dan kabupaten atau kota yang daerahnya dilalui peserta. Setiap daerah yang menjadi bagian dari tahapan perlombaan mempunyai peran cukup besar dalam mengenalkan daerahnya. Jumlah kabupaten dan kota yang menjadi jalur lintasan TdS juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

Gelaran TdS mampu meningkatkan kunjungan wisman ke Sumatera Barat. Pada tahun 2011 naik hingga 13,2% atau di atas kenaikan pariwisata nasional 8,9%. Pada tahun 2010, pelancong asing yang menginap di hotel berbintang di Sumbar sebanyak 332.515 orang, dan tahun 2011 meningkat 24,3% menjadi 413.180 orang.

“Ada dua indikator. Pertama, dengan adanya kegiatan ini kunjungan bertambah wisatawan mancanegara maupun lokal, kamar hotel bertambah, banyak hotel baru, restoran juga bertambah. Infrastruktur juga semakin terpelihara. Bagus untuk promosi destinasi karena sekarang sudah banyak ditiru, seperti Tour Ijen, Tour di Siak,” kata Sapta.

Dari segi koordinasi dan sinergitas, TdS juga dinilai sebagai event promosi pariwisata terbaik dari 41 event tetap yang digelar Kemenparekraf. Sinergitas itu terlihat dari kekompakan para pimpinan daerah dalam mendukung kegiatan tersebut: gubernur berikut para wali kota dan bupati selalu menghadiri langsung rapat koordinasi. (Destiwati Sitanggang)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved