Management

Ubah Model Bisnis, Indovision Dongkrak Jumlah Pelanggan 800 Persen!

Oleh Admin

CEO PT MNC SkyVision, Rudy Tanoesoedibjo

Dewasa ini brand Indovision hampir selalu melekat dengan televisi berlangganan (pay TV). Seperti Aqua dengan air mineral, atau Pepsodent dengan pasta gigi. Namun ternyata membangun image demikian membutuhkan waktu yang sangat panjang bagi PT MNC Sky Vision (MSV), empunya Indovision. Rudy Tanoesoedibjo, CEO MSV mengisahkan perjalanan panjang dan jatuh-bangun MSV hingga mampu merajai pasar pay TV di Indonesia.

Meski MSV didirikan tahun 1988, namun Indovision sendiri baru dilahirkan pada 1994. Dengan C-band Direct Broadcast Satelite dan layanan analog satelit Palapa C-2, Indovision masih belum banyak didekat masyarakat. Sekitar tahun 1997 Indovision migrasi ke Indostar-I dengan frekuensi S-band yang diyakinin tahan terhadap cuaca.

“Waktu itu kita terkendala model bisnis yang salah. Dulu mau langganan Indovision harus bayar 4 atau 5 juta, sekitar US$ 1600 sampai US$ 2000 tahun 1997. Bayangin! Mau nonton TV aja harus bayar ribuan dolar. Sekarang cuma US$ 9 sudah bisa pasang,” kisah Rudy dalam Media & Finance Partner Gathering pada Rabu 9 Mei 2012.

Kesialan Indovision semakin mutlak kala krisis moneter melanda. Anak perusahaan MNC ini terjerat bond dalam dolar Amerika. Akibat krisis, hutangnya pun semakin membengkak. Hingga tahun 2002, Indovision masih menjadi brand pay TV minoritas. Pelanggannya tak lebih dari 4 ribu, perolehan terkecil di antara pay TV lain saat itu.

Rudy pun kemudian merestrukturisasi perusahaannya besar-besaran. Diawali restrukturisasi keuangan hingga Juli 2004, ia mengubah total bisnis modelnya. Indovision tidak lagi jualan alat, namun fokus menambah pelanggan.

“Pelanggan kita tadinya 800 orang per bulan, tiba-tiba naik jadi 6500 per bulan. Padahal pegawai kita cuma tiga ratusan,” tutur Rudy. Tak ayal jumlah pelanggan Indovision kembali turun di 2005. Rudy mengakui timnya saat itu tidak siap dengan lonjakan pelanggan. Teori manajemen yang mengatakan bahwa semakin ramping semakin baik membawanya pada kejatuhan kedua.

“Kita akhirnya ya menambah pegawai. Sekarang sudah ada 8200 karyawan kita yang tersebar di Indonesia,” ungkap Rudy bangga. Kini Indovision bersama Top TV dibawah bendera MSV merajai pasar pay TV dengan 1,163 juta pelanggan. Dari total 1,8 juta pelanggan pay TV, MSV menguasai 70 persen pasar pay TV Indonesia. (Tika Widyaningtyas/EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved