Management

Ubah Strategi, Gran Rubina Batal Bangun 2 Kondominium

Oleh Admin

Perwakilan Denmark dan Tirtayasa Propertindo di lokasi proyek pertama Gran Rubina

Kawasan Rasuna Epicentrum akan semakin sesak, dijejali gedung tinggi. Selain Plaza Festival, tiga gedung perkantoran Gran Rubina pun akan menyambut pengunjung kawasan ini di akhir 2014. Awalnya, PT Triyasa Propertindo berencana membangun dua gedung perkantoran dan dua kondominium.

Direktur PT Triyasa Propertindo, Budi Lesmana mengungkapkan, “Perubahan ini murni alasan komersial.” Kawasan Rasuna Epicentrum yang luasnya hampir 50 hektar sudah didominasi kondominium. Sementara itu baru ada satu gedung perkantoran di komplek yang terletak di bilangan Kuningan ini.

Lobby Gran Rubina

Budi lebih lanjut menuturkan, permintaan perkantoran juga terus meningkat. “Tahun 2013 pertumbuhannya sekitar 8,5% untuk grade A,” tambah Deden E. Sudarbo, Head of Marketing and Business Development PT Triyasa Propertindo. Meski tak sedikit perusahaan properti yang membangun gedung perkantoran, Deden yakin hal tersebut akan seimbang dengan permintaan pasar. Itulah mengapa Triyasa percaya diri mengubah rencana awal dan memutuskan membangun dua gedung perkantoran berstatus strata tittle dan satu gedung perkantoran dengan status leasing.

Triyasa meresmikan pembangunan (ground breaking) gedung pertama pada September 2012 lalu. Gedung ini ditargetkan topping off di awal 2014. Hingga kini, tingkat okupansi gedung tersebut mencapai 40% hingga 50%. Sementara itu gedung kedua baru mulai dibangun di akhir 2013 dan ditargetkan selesai di kuartal ketiga 2015. Kedua gedung perkantoran strata title tersebut mengincar perusahaan asing yang ‘lelah’ menyewa kantor di Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Satu lagi gedung perkantoran akan dibangun di akhir 2014 atau kuartal pertama 2015. Dengan leasing, gedung ini lebih diperuntukkan perusahaan asing baru atau perusahaan kecil yang membutuhkan exposure lokasi prestisius bagi konsumennya. Gedung 50 lantai tersebut. “Gedung ini lebih tinggi dibanding dua gedung lain untuk mempermudah operasional dan property management yang menyewakan kantor kecil-kecil tapi banyak,” tutur Deden, Senin (4/3). Rencananya, Triyasa akan mencari ancor tenant yang memerlukan naming right sebagai pengguna mayoritas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved