Management Strategy

Ungaran Sari Garment Kuasai Amerika

Ungaran Sari Garment Kuasai Amerika

Tak banyak perusahaan yang mampu menguasai pasar di Amerika Serikat. Ungaran Sari Garment yang berdiri sejak tahun 1975 adalah salah satunya. Berbekal 200 karyawan, mereka melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat tiga tahun berselang.

“Kami percaya faktor word of mouth. Kami leading untuk garment Indonesia di Amerika Serikat. Di sana, sebut garment dari Indonesia, pasti top of mindnya adalah Ungaran Sari Garment,” kata Cipto Santosa, HR & GA Manager PT Ungaran Sari Garments.

Menurut dia, industri garment di Indonesia masih terbilang menguntungkan dan unggul karena sifatnya yang padat karya. Apalagi kalau dapat permintaan dari produk atau brand premium yang punya price margin bagus.

Perusahaan yang memproduksi baju atasan untuk pria dan wanita ini beruntung memiliki pelanggan top di Negeri Abang Sam, seperti DKNY, Tommy Hilfiger, Express, Nautica, dan Timberland. Ada juga merek top dari Jepang, yakni Uniqlo yang baru datang sekitar 4 tahun lalu.

“Sekarang kami sudah punya 10 pabrik. Semuanya di Ungaran. Jumlah karyawan 11.500 orang dengan kapasitas produksi 25 juta unit/pieces per tahun. Ekspor 75 % ke USA, dan 20 % ke Jepang dan sisanya ke China, Thailand dan Australia,” katanya.

pabrik garment

Kunci sukses perseroan menggaet merek-merek ternama, lanjut Cipto, adalah dengan membangun hubungan sebagai mitra kerja dengan pelanggan. Artinya, perusahaan juga bisa menawarkan desain buatannya namun brand-nya tidak berubah. Inilah yang mendorong Ungaran Sari Garment membuat Departemen khusus desain.

“Karena desain dari kami, otomatis kami lebih mudah menentukan metode teknisnya. Ini yang ternyata yang cukup membantu kami. Tanpa itu, kami sulit berkompetisi karena semua dikendalikan full oleh buyer,” ujar dia.

Hal lain yang tak kalah penting adalah keberadaan karyawan dengan kemampuan beragam. Perseroan punya strategi jitu untuk “memagari” karyawan dengan kemampuan lebih, yakni memberi penghargaan lebih besar. Sehingga, tak mudah termakan rayuan untuk pindah ke perusahaan pesaing.

“Kami sadar industri garment sangat tergantung pada skill karyawan. Bukan mesin. Jika turnover (karyawan) tinggi, lost juga tinggi, itu adalah ancaman buat kami,” kata dia.

Kinerja ekspor mereka sejauh ini terus naik seiring kenaikan produksi. Ekspansi dengan menambah jumlah pabrik juga dibarengi dengan penambahan jumlah karyawan berikut produktivitasnya. Faktor eksternal seperti harga yang kompetitif, juga memainkan peran utama.

“Setiap tahun, kami selalu meningkatkan produksi dengan menambah kapasitas pabrik. Tahun 2015 ini, tepatnya Oktober akan beroperasi satu pabrik baru lagi di Pringapus,” kata Cipto.

Ungaran Sari Garment adalah salah satu anak usaha Busana Apparel Group, perusahaan garmen yang telah mengekspor ke berbagai negara di Asia, Amerika, dan Eropa. Busana Apparel Group telah memproduksi pakaian wanita, pakaian pria dan juga pakaian olahraga. (Reportase: Arie Liliyah)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved